TEMPO.CO, Jambi - Hujan lebat yang sering mengguyur Kota Jambi dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir membuat sejumlah kawasan permukiman penduduk digenangi air.
Permukiman penduduk yang sudah dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi antara 50-150 sentimeter itu, antara lain kawasan Kecamatan Pelayangan, Jambi Sebwrang Kota, Legok, Kecatan Pasar Jambi, dan Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur.
Kondisi tersebut sempat dikeluhkan salah seorang warga Kecamatan Pelayangan, A. Kadir, 51 tahun, kepada Tempo, Selasa, 14 Maret 2017. Dia menyayangkan lambannya bantuan pemerintah untuk korban banjir di daerahnya.
Baca juga: Begini Kronologis Kapal Pesiar Menabrak Terumbu Karang Raja Ampat
"Sudah tiga hari lebih banjir setinggi sekitar satu meter menggenang rumah warga, tapi belum tampak kepedulian pemerintah daerah," kata Kadir.
Pernyataan itu dibantah langsung Wali Kota Jambi Syarif Fasha. Dia menyatakan sudah memberikan bantuan kepada korban banjir di daerahnya. "Kami sudah meninjau kawasan di Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, dengan menggunakan perahu karet. Saya turun langsung melihat dan sekaligus memberikan bantuan kepada 19 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 80 orang terdampak banjir," tutur dia.
Fasha menambahkan, bersama pejabat lain di daerahnya, dia meninjau sekaligus memberi bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Pasar dan Kecamatan Pelayangan, kawasan yang paling parah terdampak banjir. Di sini, Wali Kota menyerahkan bantuan untuk 100 kepala keluarga berupa beras dan mi instan.
"Besok, saya akan mengunjungi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Danau," kata dia.
Fasha mengaku telah meminta segenap jajarannya mulai SKPD terkait, camat, lurah, hingga ketua RT memantau secara intens perkembangan di lapangan serta mengimbau warganya waspada. Instansinya telah mendirikan tenda-tenda darurat serta dapur umum di beberapa titik. Tenda tersebut dibuka untuk umum sehingga warga bisa mengungsi, terutama untuk anak anak agar lebih aman. Namun belum banyak warga yang mengungsi karena sebagian besar masih bisa menumpang di rumah keluarga.
Baca juga: Perang Suriah, Satu dari Empat Anak Sakit Jiwa
"Namun kami tetap sudah siap sedia. Mulai beras, tenda, WC umum, dan kebutuhan lain untuk warga," ujarnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ridwan menjelaskan, per 14 Maret 2017, ada 8 titik yang dipasangi tenda oleh Pemkot Jambi. Di antaranya kawasan Legok, Buluran, Putri Ayu, Sijenjang, Jambi Timur, Pelayangan dan beberapa kawasan lain, yang terdampak banjir.
"Kami tinggal koordinasi dengan lurah dan camat. Kalau sudah ada warganya yang membutuhkan tenda, kami bangunkan tenda. Selain tenda, juga ada terpal, tempat tidur, lampu, WC, dan kebutuhan lain," tutur dia.
Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Kaspul mengatakan sudah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bencana banjir. Bantuan diberikan kepada warga yang rumahnya terendam sampai ke lantai rumah. Tercatat hingga kini, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada 100 kepala keluarga di Kecamatan Pelayangan berupa beras, makanan cepat saji, dan perlengkapan lain.
Baca juga: Telantarkan Sembilan Anjing, Eks Presiden Korea Selatan Digugat
Menurut dia, pemerintah juga sudah menyiapkan beras cadangan apabila kondisi ini semakin parah.
"Saat ini, kami masih menyalurkan beras dari buffer stock kita di Dinas Sosial. Jika nanti status meningkat menjadi tanggap darurat, kita juga dapat mengusulkan permintaan beras dari CBP (cadangan beras pusat) di Bulog, yang saat ini tersedia 100 ton," ucapnya.
SYAIPUL BAKHORI