Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah Ilham, Siswa Tewas Aksi Klithih, Tak Simpan Dendam

image-gnews
Sejumlah barang bukti berupa tiga buah senjata tajam yang digunakan oleh pelaku kejahatan dan kekerasan jalanan saat jumpa pers di Mapolresta Yogyakarta, 14 Maret 2017. Kasus kejahatan dan kekerasan jalanan tersebut memakan satu korban meninggal dunia. TEMPO/Pius Erlangga
Sejumlah barang bukti berupa tiga buah senjata tajam yang digunakan oleh pelaku kejahatan dan kekerasan jalanan saat jumpa pers di Mapolresta Yogyakarta, 14 Maret 2017. Kasus kejahatan dan kekerasan jalanan tersebut memakan satu korban meninggal dunia. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban aksi klithih atau tindak kriminal anak-anak dan remaja tabah. Simpati terus mengalir untuk Ilham Bayu Fajar, 16 tahun, siswa Sekolah Menengah Pertama Piri 1, Yogyakarta, yang tewas karena sabetan senjata tajam. Saudara, kerabat, kawan, dan keluarga datang untuk berbelasungkawa. Di beranda rumah berpagar tinggi itu mereka berkumpul. Rumah keluarga ini berdiri di Dusun Pelemwulung, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tedy Efriansyah dan Retno Supardini, orang tua almarhum Ilham, menyambut setiap tamu yang datang. Mereka tegar. Tedy bercerita sewaktu anaknya dimakamkan tak jauh dari rumahnya, sejumlah orang berkata agar keluarga itu membalas tindakan kriminal yang menimpa anaknya. Namun, Tedy bergeming.

Baca juga:
Aksi Klithih, Polisi Tangkap Tujuh Remaja

Ia sadar betul emosi bukan solusi terhadap aksi kriminal itu. Balas dendam baginya tidak merampungkan masalah. Tedy juga menasehati Fernanda Surya Pangestu, kakak Ilham, untuk ikhlas dan tidak menyimpan dendam. Keluarga itu menyerahkan pada proses hukum yang ada untuk pelaku. "Kejadian terhadap anak saya semoga yang terakhir. Jangan ada Ilham-Ilham lagi," kata Tedy kepada Tempo, Selasa, 14 Maret 2017.

Ilham dikenal sebagai anak yang pendiam. Ia tidak gemar nongkrong atau berkumpul bersama kawan-kawannya. Tedy menjemput Ilham ketika berangkat dan pulang sekolah. Ilham hanya sesekali saja berkumpul bersama teman-temannya di kafe untuk nonton bola bareng. Ilham lebih suka menghabiskan waktu di rumah. Kegemarannya nongkrong di warung burjo tak jauh dari rumahnya.

Ilham merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Menurut ayahandanya, ia anak yang tidak neko-neko dan menghormati orang tuanya. Ilham juga ngemong adik-adiknya. Tedy suka memanggil Ilham dengan adik. Di sekolah, ia dikenal supel sehingga punya banyak kawan. Kegemarannya bermain musik dan menyanyi. Kepada kakaknya, Fernanda, Ilham berkata ingin belajar menjadi disk jockey.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fernanda menceritakan aksi klithih yang menimpa adiknya. Rombongan pelaku klithih menyerang dia dan adiknya yang berboncengan pada Sabtu, 11 Maret 2017, pukul 12.30, di Jalan Kenari, depan kantor Balai Kota Yogyakarta. Pelaku diperkirakan lebih dari sepuluh orang dengan mengendarai sepeda motor. "Pelaku juga melempar botol minuman ke kami," kata Fernanda.

Ilham disabet pelaku menggunakan celurit dari samping. Peristiwa nahas itu membuat dada kanan terluka hingga menembus paru-paru Ilham. Penduduk sekitar Jalan Kenari menolong dan membawa Ilham ke Rumah Sakit Hidayatullah, Yogyakarta. Namun, Ilham tak selamat.

Fernanda dan Ilham dinihari itu pulang dari bermain biliard di depan Bioskop XXI, Jalan Solo. Mereka bersama setidaknya tujuh orang kawannya pulang beriringan melintasi Jalan Kenari dan kondisi waktu itu sepi. Enam menit sebelum peristiwa itu, lham sempat membuat video singkat yang isinya tentang dia dan rombongan itu di jalan. Ilham menunjukkan video itu. Dalam video itu, Ilham tersenyum.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

8 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

17 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

37 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

43 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

45 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

50 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

52 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

58 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.