TEMPO.CO, Bengkulu - Memasuki pekan ketiga koma di Rumah Sakit Abu Dhabi, tenaga kerja Indonesia asal Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Yamsiah, 45 tahun, akhirnya meninggal dunia.
Hal ini membawa duka mendalam bagi keluarga dan anak-anaknya karena tidak sempat berjumpa dengan sang ibu untuk terakhir kalinya. "Kami baru dapat kabar kemarin, berharap jenazah ibu kami bisa dipulangkan dan dimakamkan di sini," kata Ikwal Setya, putra sulung Yamsiah, saat dihubungi, Selasa, 14 Maret 2017.
Baca: BPJS Ketenagakerjaan Siap Lindungi TKI di Luar Negeri
Yamsiah mengalami pecah pembuluh darah di kepala akibat menderita penyakit darah tinggi yang telah lama dideritanya.
Infografik: Berdagang Orang ke Malaysia
Menurut Ikwal, dari informasi pihak Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), ibunya meninggal pada Sabtu, 11 Maret 2017, pukul 18.37 waktu Abu Dhabi. Adapun pihak keluarga baru dapat kabar Senin siang, 13 Maret 2017.
Ikwal mengatakan pihak keluarga telah menyampaikan permintaan kepada pemerintah dan PJTKI untuk memulangkan jenazah sang ibu yang telah merantau selama 2 tahun di Abu Dhabi.
Investigasi: Jaringan 'Mafia' Penjual Manusia
Namun, hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapatkan kepastian kapan jenazah sang ibu dipulangkan. "Semua kami serahkan kepada KBRI di sana. Harapannya, pemulangan dapat dilakukan sesegera mungkin," kata Ikwal.
Simak juga: Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Pemilik Kapal Harus Ganti Rugi
Sebelumnya, pihak keluarga meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan Yamsiah karena tidak ada yang merawat selama di Abu Dhabi.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Video Terkait:
Investigasi Majalah Tempo: Perdagangan Manusia ke Malaysia
Korban Perdagangan Manusia, 8 TKI Brebes Diselundupkan Lewat Laut