Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Cillin di Kampung Radio Pernah Terjadi April 2015  

image-gnews
Sejumlah rumah rusak berat dalam bencana tanah longsor di Kampung Jati Radio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat, 10 Maret 2017. Kecamatan Cililin merupakan daerah rawan longsor tinggi. BNPB
Sejumlah rumah rusak berat dalam bencana tanah longsor di Kampung Jati Radio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat, 10 Maret 2017. Kecamatan Cililin merupakan daerah rawan longsor tinggi. BNPB
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Supriyati Dwi Andreastuti mengatakan, bencana longsor yang terjadi di Kampung Radio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat 10 Maret 2017 merupakan longsor yang berulang. “Di Cililin ini berulang, pernah terjadi April 2015,” kata dia pada Tempo di ruang kerjanya di Bandung, Senin, 13 Maret 2017.

Gerakan tanah persis di Kampung Radio itu sebelmnya terjadi 1 April 2015 dan tercatat dalam laporan pemeriksaan PVMBG. Gerakan tanah di Kampung Radio hampir berbarengan dengan longsor yang terjadi di Cililin pada 2 APril 2015 di Kampung Cinangsi, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililing. Kala itu, bencana mengakibatkan 22 rumah tertimbun dan mengancam 49 rumah lainnya. Sementara di Kampung Radio geraka tanah yang terjadi berupa gerakan tanah rayapan atau nendatan yang mengakibatkan halaman rumah warga retak-retak. Rekomendasi PVMBG saat itu salah satunya agar warga mewaspadai retakan tersebut, membuat tembok penahan tebing dan perbaikan drainase.

Supriyti mengatakan, daerah Cililin sudah diperingatkan sebagai dalam peta potensi gerakan tanah yang dikirim tiap awal bulannya. Pada peta potensi gerakan tanah Maret ini dengan mengacu pada data potensi curah hujan yang diperoleh dari BMKG misalnya, PVMBG mencantumkan Kecamatan Cililin sebagai daerah dengan potensi gerakan tanah menengah-tinggi. “Kita melihat karakteristik geologi dan sifat fisik dari daerah tersebut,” kata dia.

PVMBG mencata sepanjang Januari hingga Februari 2017 sudah mencapai 177 kejadian. Sementara Sepanjang Maret 2017 ini hingga tanggal 12 Maret 2017 sudah dilaporkan 27 kejadian gerakan tanah di seluruh Indonesia. Supriyati mengatakan, tiga daerah yang menjadi langganan longsor adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Kepala Sub Direktorat Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Agus Budianto mengatakan, tim lembaganya akan memeriksa longsor di Cililin besok. “Lokasinya sama persis dengan lokasi sebelumnya pada April 2015,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Maret 2017.

Agus mengatakan, gerakan tanah rayapan yang terjadi di bagian atas tebing, sementara permukiman berada di bagian bawahnya. Longsor di Cililing terjadi karena kombinasi gerakan tanah rayapan di lereng yang miring, ditambah faktor hujan relatif deras. “Persoalannya banyak perumahan di bawah bukti. Karena nendatan yang pelan itu kalau di kemiringan yang terjal itu bisa berubah menjadi luncuran, tapi kalau kemiringan lereng rendah akan terus nendatan,” kata dia.

Menurut Agus, rekomendasi saat menemukan gerakan tanah nendatan itu agar warga memastikan aliran air tidak meluncur ke permukiman warga dengan perbaikan drainase. Dia menduga, air hujan masuk dalam rekahan yang sudah terjadi sehingga meganggu kestabilan lereng menyebabkan longsor. “Lokasinya memang wilayah menengah tinggi artinya gerakan tanah lama itu berpotensi terjadi lagi,” kata dia.

Agus mengatakan, untuk daerah yang dipetakan sebagai daerah merah itu, warga disarankan untuk ronda, memeriksa ada tidaknya retakan tanah serta menjaga jalan air agar tidak meluncur langsung ke permukiman dari arah tebing karena berpotensi menjadi daerah luncuran longsor. “Apalagi yang pernah terjadi longsor, mestinya di musim hujan ada yang namanya ronda. Mau tidak mau itu solusinya, kalau menunggu rekayasa konstruksi, nanam pohon, mau menunggu berapa lama,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Agus, peristiwa longsor Cililin ini menjadi menjadi contoh suatu daerah yang pernah mengalami longsor, suatu saat akan mengalami longsor kembali. “Tinggal masalahnya, setiap gerakan tanah itu ada masa stabilnya setelah bergerak. Mungkin beberapa tahun, tapi tahun berikutnya ketika terjadi akumulasi air terus-menerus, terjadi perubahan cuaca yang cepat, lereng yang sudah stabil ini bisa bergerak lagi,” kata dia.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas II Bandung Muhamad Iid mengatakan, saat peristiwa longsor Cililin lembaganya mencatat terjadinya hujan lebat yang tejadi berkali-kali. “Laporan dari lapangan sore hingga malam saat kejadian itu terjadi hujan deras,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Maret 2017.

Iid mengatakan, Maret ini merupakan puncak hujan kedua di musim hujan di wilayah Bandung Raya, dan umumnya sama di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. “Pada Februari-Maret akan terjadi peningkatan curah hujan, terutama Maret. Dari histori klimatologi Bandung, yang paling tinggi di bulan Maret, di samping puncak hujan sebelumnya di November,” kata dia. Hujan akan berangsur menurun intensitasnya pada April-Mei 2017.

Menurut Iid, puncak hujan itu berpotensi memicu peristiwa banjir dan longsor. Karakteristik hujan saat puncak hujan kali ini berbeda. “Hujannya deras dalam waktu singkat. Kalau tanahnya sudah jenuh, ditambah dengan hujan singkat seperti ini, bisa memicu longsor,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Video Terkait:
Tebing Longsor di Bandung Barat, Hantam Tiga Rumah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

1 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

1 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

2 hari lalu

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah di lokasi longsor Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

Tiga dari 10 korban longsor di Cipongkor Bandung Barat sudah ditemukan. Warga yang mengungsi disarankan tidak kembali dulu ke rumahnya.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

3 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

3 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.


45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

5 hari lalu

59 Perjalanan Kereta Api Terdampak Banjir Semarang, Ribuan Tiket Dibatalkan
45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

BPBD mencatat setidaknya 45 rumah rusak akibat banjir, longsor dan pohon tumbang di Kota Semarang.


Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

11 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

Total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia.


Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

14 hari lalu

Warga memanggul karung berisi bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

Sepanjang jalan menuju Langgai, masih banyak lumpur yang dibawa banjir bertumpuk di depan rumah warga.