TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pun ikut mengomentari kabar penolakan salat jenazah terhadap Nenek Hindun. Dia meminta umat Islam tidak menolak untuk mesalatkan jenazah. Sebab, dosanya bersifat massal.
"Contoh, ada orang hanyut di sungai dan tidak diselamatkan dan disalatkan, maka semua yang berada di kampung yang dilawati berdosa semua," ujar Nasaruddin di Istana Kepresidenan, Senin, 13 Maret 2017.
Baca: Kiai Muda NU Perbolehkan Pilih Pemimpin Non-Muslim
Perkara salat jenazah Nenek Hindun bermula dari beredarnya kabar Masjid Al Mu'minun, Karet, Jakarta Selatan enggan menyolatkan jenazah nenek tersebut. Dalam kabar yang beredar, disebutkan bahwa keengganan itu karena Hindun adalah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Dan, di saat bersamaan, ada spanduk penolakan salat jenazah terhadap pendukung Ahok-Djarot di dekat Masjid.
Kabar tersebut menjadi viral tanpa konfirmasi atau pendalaman lebih lanjut. Belakangan, keluarga dari Nenek Hindun membantah kabar bahwa tak adanya salat jenazah untuk Nenek Hindun di Masjid akibat almarhumah memilih Ahok. Sebaliknya, karena saat itu pihak masjid menyarankan salat jenazah dilakukan di rumah mengingat waktu yang mendekati malam.
Baca: Kasus Hindun, Anies Minta Semua Pihak Tak Perkeruh Suasana
Nasaruddin melanjutkan bahwa siapapun calon pemimpin yang dipilih Nenek Hindun, seharusnya tidak menghilangkan haknya untuk disalatkan saat meninggal. Lagipula, ia melanjutkan, selama nenek itu sudah bersyahadat, maka ia sudah terhitung Muslim dan berhak disalatkan terlepas dukungannya kepada calon pemimpin non-muslim.
"Memang ada kontroversi kalau itu dianggap munafik kan? Saya yakin bahwa selama orang itu yakin tidak pernah berniat untuk munafik, tidak ada niat untuk menghina Islam, saya kira nggak ada masalah," tutur dia.
Baca: Kisruh Jenazah Nenek Hindun,Lukman: Saya Tak Bisa Menindak Takmir
Nasarudin menambahkan, urusan politik sebaiknya tidak dicampuradukkan dengan masalah ibadah. Menurut dia, aliran politik apapun tidak mengganggu orang untuk disalatkan. "Hal yang penting, orang itu muslim betul," ucap dia.
ISTMAN MP