TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menanggapi konflik akibat kabar tidak disalatkannya jenazah seorang nenek di masjid di Jakarta Selatan karena memilih seorang calon kepala daerah yang tidak didukung mayoritas di daerahnya. Menurut Lukman, terlepas kabar itu benar atau tidak, tak seharusnya konflik itu terjadi.
"Rumah ibadah adalah tempat suci, jangan dijadikan pemicu konflik di antara kita," ujar Lukman di Istana Kepresidenan, Senin, 13 Maret 2017.
Baca:
Mencoblos Ahok, Jenasah Nenek Hindun Tak Disalatkan ...
Jenazah Nenek Hindun Tak Diurus Serius, Ini Jawaban ...
Sebagaimana telah beredar luas, konflik tentang salat jenazah di masjid itu bermula dari beredarnya kabar Masjid Al Mu'minun, Karet, Jakarta Selatan, menolak menyalatkan jenazah seorang nenek bernama Hindun. Hindun adalah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Pada saat bersamaan, ada spanduk penolakan salat jenazah terhadap pendukung Ahok-Djarot di dekat masjid.
Kabar itu menjadi viral tanpa konfirmasi. Belakangan, keluarga Nenek Hindun membantah kabar tak adanya salat jenazah untuk Nenek Hindun di masjid akibat almarhumah memilih Ahok. Saat itu pengurus masjid menyarankan salat jenazah dilakukan di rumah mengingat waktu hampir malam.
Baca juga:
Di Haul Soeharto dan Supersemar, Rizieq FPI Serukan Angkat Senjata
Tommy Soeharto Calon Presiden 2019, Dua Partai Akan Berkoalisi
Lukman memaklumi jika kabar itu menjadi viral karena wilayah Jakarta masih tegang menjelang pilkada 2017 putaran kedua. Namun bukan berarti hal itu layak untuk membenarkan munculnya konflik akibat kabar tentang rumah ibadah.
“Apa yang seharusnya terjadi adalah masing-masing pihak menahan diri atas potensi konflik yang bisa terjadi,” kata Lukman. Dengan begitu, masalah yang berkaitan dengan rumah ibadah tidak merembet ke masalah politik.
Lukman mengimbau semua betul-betul menempatkan agama pada tempatnya. “Rumah ibadah seharusnya dijadikan tempat paling aman bagi kita semua karena Tuhan menjamin siapa yang masuk dan berada di dalamnya, wajib dijaga keselamatannya."
ISTMAN M.P.