Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Rokok Sponsori Film Galih dan Ratna, Pemuda Ini Protes

image-gnews
Stella Lee, aktris film Galih dan Ratna (Instagram.com)
Stella Lee, aktris film Galih dan Ratna (Instagram.com)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakart - Seorang pelajar membuat surat terbuka untuk perusahaan rokok yang mensponsori film Galih & Ratna. Renaldo Pratama, pemuda asal Sawahlunto, Sumatera Barat yang sedang kuliah di Yogyakarta itu menulis suratnya dengan judul “Surat Terbuka kepada PT Gudang Garam Tbk: Stop Mensponsori Film Nasional dan Menjadikan Anak Muda sebagai Target.”

“Kebetulan kemarin kami melihat ada pelanggaran, bahwa Generation G mensponsori promosi dari Galih dan Ratna yang filmnya untuk untuk klasifikasi remaja (R13+),” ujar Renaldo melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Sabtu, 11 Maret 2017.

Berita terkait:
Rokok Dipandang Sebagai Jalan Tol Remaja Menuju Narkoba
Jumlah Perokok Anak di Indonesia Kian Meningkat

Surat tertanggal 8 Maret 2017 itu dia tulis di laman http://www.fctcuntukindonesia.org dan disebarkan ke media sosial. Menurut Renaldo, promosi film Galih & Ratna secara gencar dilakukan di televisi, papan reklame, media sosial, dan di beberapa bioskop. Dia menyesalkan keterlibatan perusahaan rokok PT. Gudang Garam Tbk dalam promosi film itu. “Karena film Galih & Ratna adalah film yang ditujukan bagi remaja dengan klasifikasi R 13+,” ujarnya dalam surat itu.

Sepintas, kata dia, tayangan promosi film Galih & Ratna ini tampak seperti promo film biasa. Namun bila diamati, dalam promosi film itu terpampang tulisan Generation-G, slogan dari merek rokok GG Mild produksi Gudang Garam. “Keterlibatan perusahaan rokok PT. Gudang Garam Tbk dalam promosi film tersebut patut diduga bertujuan untuk membangun citra positif produk rokok di kalangan remaja yang menjadi target film tersebut. Sehingga rokok seolah-olah terlihat normal dan tidak berbahaya.”

Lihat juga: Gara-gara Rokok, Klaim BPJS Kesehatan Membengkak

Ada tiga poin pernyataan Renaldo dalam surat itu. Pertama, dia yang mewakili 20 Pembaharu Muda di seluruh Indonesia menolak dijadikan target perusahaan rokok melalui berbagai iklan, promosi, dan sponsor rokok baik langsung maupun tidak langsung.

Kedua, Renaldo memprotes PT Gudang Garam Tbk sebagai produsen rokok GG Mild dan menyerukan agar Gudang Garam menghentikan penayangan promosi film Galih & Ratna di seluruh stasiun televisi, papan reklame, media sosial, dan media promosi lainnya. Terakhir, dia menyatakan menolak keterlibatan perusahaan rokok dalam promosi dan sponsor film nasional yang ditujukan untuk remaja, baik langsung atau pun tidak langsung.

Renaldo menjelaskan Pembaharu Muda adalah sekumpulan 20 anak muda dari 17 kota di Indonesia yang bergerak di 102 komunitas, organisasi, sekolah, dan kampus untuk membangun kesadaran kritis tentang bahaya rokok. Mereka juga mendukung Indonesia mengaksesi (ikut terikat dan memiliki status yg sama dengan negara yg ikut dalam konvensi) Framework Convention on Tobacco Control (Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau) WHO. Sampai saat ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum mengaksesi FCTC WHO.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak pula: Masyarakat Sipil Menolak Iklan Rokok di Televisi

Padahal, FCTC merupakan salah satu regulasi pengendalian tembakau yang telah diaksesi oleh produsen tembakau terbesar dunia seperti Cina, Brazil, dan India. Selain itu, FCTC dinilai sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2016-2030 PBB yang menjadi kelanjutan dan pengganti Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium).

Salah satu negara ASEAN yang berhasil menerapkan FCTC yaitu Thailand. Negeri Gajah Putih itu mengaksesi FCTC pada 2004. Setelah aksesi FCTC, prevalensi perokok menurun dari 32 persen pada 2001 menjadi 20,5 persen pada 2013. Namun, konsumsi tembakau Thailand masih stabil bahkan meningkat dari 1.727 juta bungkus pada 2001 menjadi 1.790 juta bungkus pada 2009 karena pertambahan penduduk.

Baca: Sekolah di Lima Kota Menolak Menjadi Sasaran Industri Rokok

Film Galih & Ratna mulai tayang di bioskop pada Kamis, 9 Maret 2017. Film yang disutradarai Lucky Kuswandi ini dibintangi oleh Refal Hady yang berperan sebagai Galih serta Sheryl Sheinafia sebagai Ratna.

Tempo belum berhasil mendapatkan tanggapan dari PT. Gudang Garam. Tempo juga mengirimkan pertanyaan kepada produser Galih & Ratna melalui email. Salah satu produser Galih & Ratna, Sendi Sugiharto, menjanjikan pihaknya akan segera membalas email itu seusai acara roadshow mereka yang sedang berlangsung saat berita ini ditulis.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

16 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

17 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

27 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

30 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

37 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

41 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

41 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.