Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buaya Muara Diselundupkan di Bandara, Kok Bisa?

image-gnews
Anak buaya Muara atau Bekatak keluar usai menetas di Kebun Binatang Mangkang, Semarang, 24 November 2014. Buaya yang termasuk dalam spesies buaya ganas tersebut mampu berkembang biak dengan memiliki panjang 6 sampai 12 meter. TEMPO/Budi Purwanto
Anak buaya Muara atau Bekatak keluar usai menetas di Kebun Binatang Mangkang, Semarang, 24 November 2014. Buaya yang termasuk dalam spesies buaya ganas tersebut mampu berkembang biak dengan memiliki panjang 6 sampai 12 meter. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Balikpapan - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP  menyita dua ekor buaya yang akan diselundupkan lewat Bandar Udara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelaku berupaya mengirimkan dua anakan buaya muara ini serta menyamarkan bungkusannya dengan kotak makanan ringan.

"Kami sita saat dilihat bungkusannya mencurigakan," kata Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Kementerian Perikanan dan Kelautan, Muhammad Burlian, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca juga:
Petugas Bandara Gagalkan Penyelundupan 71 Reptil ke Thailand

Hasil pemeriksaan kargo pesawat ini, Burlian mendapati dua ekor buaya muara atau crocodylus porosus sepanjang 80 centimeter dan 30 centimeter. Dua ekor buaya muara diperkirakan berumur masing masing 8 bulan dan 3 bulan. "Masih anakan buaya muara yang kami sita. Pemiliknya juga enggan saat dihubungi," ujarnya.

Pelaku tanpa nama, kata Burlian memanfaatkan jasa pengiriman barang rute tujuan Samarinda – Makassar. Dia menduga, buaya muara diperdagangkan para kolektor hewan reptil di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca pula:
Makin Marak Penyelundupan Satwa Melalui Bandara Adisutjipto

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Burlian mengatakan, buaya muara masuk katagori satwa appendix 1 atau hewan dilindungi dengan pemanfaatan terbatas. Pemanfaatan satwa jenis ini harus melalui lokasi penangkaran yang mengantongi izin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Hewan ini hanya ada di Kalimantan dan Sumatera sehingga pemanfaatannya dilindungi," ujarnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Kalimantan, Suriawati Halim mengatakan, keberadaan buaya muara dilindungi dalam Undang Undang Konservasi. Pemanfaatan tanpa ijin akan dikenakan ancaman hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.
“Ancaman hukumannya cukup tegas namun realisasi dilapangan tidak pernah dijalankan,” kata dia.

Sehubungan itu, Suriawati mengaku, konsen dalam penanganan satwa-satwa yang diserahkan pada BKSDA Kalimantan. Dia menyebutkan, perlu perlakuan khusus dalam pelepas liaran anakan muara muara ke habitat alamnya. "Tidak bisa serta merta dilepas ke sungai, bisa mengancam lingkungan masyarakat," tuturnya.

Suriawati menyatakan, menitipkan dua anakan buaya muara ini ke penangkaran buaya di Teritip Balikpapan. Lokasi penangkaran ini sudah mengantongi izin resmi diterbitkan BKSDA Kalimantan. "Kami akan titipkan saja buaya muara ini kesana," ujarnya.

SG WIBISONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Seluruh Destinasi Wisata di Kota Balikpapan Tutup Selama Libur Lebaran

9 Mei 2021

Pantai Kemala, Balikpapan. (instagram @prabowo)
Seluruh Destinasi Wisata di Kota Balikpapan Tutup Selama Libur Lebaran

Pemerintah Kota Balikpapan memusatkan perhatian pada destinasi wisata pantai dan spot non-wisata yang memicu kerumunan selama libur lebaran.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Kisah Teladan Mangrove Center Balikpapan, Pelajaran dari Angin Pelibas Rumah

21 November 2020

Ketekunan Agus Bei membuahkan Teluk Balikpapan menghijau dengan mangrove yang ditanamnya. TEMPO/ Sapri Maulana
Kisah Teladan Mangrove Center Balikpapan, Pelajaran dari Angin Pelibas Rumah

Agus Bei meraih penghargaan Kalpataru karena berhasil membangun kawasan Hutan Mangrove Center di Balikpapan, Kalimantan Timur.


Bantu Pendidikan Jarak Jauh, Ada Donasi Smartphone dan Laptop di Balikpapan

8 Agustus 2020

Sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet gratis yang disediakan sebuah warung kopi di Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 29 Juli 2020. Penyediaan jaringan internet gratis yang diberikan pemilik warung kopi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Bantu Pendidikan Jarak Jauh, Ada Donasi Smartphone dan Laptop di Balikpapan

Pendidikan jarak jauh tak bisa diikuti semua siswa karena ketiadaan sarana. Donasi telah kumpulkan ratusan unit smartphone dan laptop.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.