Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bandung Kebanjiran Lagi, Aher: Bukan Berarti Kami Tak Bekerja

image-gnews
Ilustrasi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banjir yang masih melanda sejumlah lokasi di Bandung Raya bukan berarti pemerintah diam. “Bukan berarti kejadian ini gara-gara pemerintah tidak bekerja, bukan,” kata dia di Bandung, Jumat, 10 Maret 2017. Menurut dia, Banjir terjadi pada saat pemerintahannya terus bekerja untuk menyelesaikan masalah ini secara bertahap.

Sejumlah bencana banjir kembali melanda Bandung Raya. Lokasinya masih belum berubah, yakni di kawasan Bandung Selatan, hingga banjir “Cileuncang” di Jalan Pasteur, di Kota Bandung. “Progresnya ada, tolong digambarkan bahwa pemerintah tidak diam.”

Baca:
Banjir Surut, 1.620 Siswa di Limapuluh Kota Masih Diliburkan  
Banjir Meluas, 8 Kabupaten di Kalimantan Tengah Terendam 

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, penanganan banjir menyeluruh dikerjakan bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam payung kesepakatan bersama penanganan banjir Bandung Raya yang diteken November 2016. “Ini urusannya sangat makro, luas. Tidak untuk mengendalikan banjir saat ini."

Menurut Aher, penangan banjir Bandung Raya tidak bisa dikerjakan secara parsial di masing-masing daerah. “Keterkaitan antara Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, terkait satu sama lain tidak bisa dipisahkan.”

Rencana penanganan bersama itu digarap dengan membagi tugas penyelesaian banjir pada lima kabupaten/kota di Bandung Raya, pemerintah provinsi, hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Aher mengatakan, yang dikerjakan pemerintah provinsi misalnya mengeveluasi APBD kabupaten/ktoa di Jawa Barat untuk memastikan masing-masing mengerjakan program sesuai tugasnya. Ia mengaku mengawasi semua daerah.

Baca juga:
Densus 88 Tangkap 9 Orang Terduga Teroris di Tolitoli dan Parigi
Dilaporkan ke KPK, Anies Baswedan: Harap Sabar, Ini Ujian

Scroll Untuk Melanjutkan

Aher mengatakan, pembagian tugas itu untuk menyelesaikan masalah banjir dari hulu hingga hilir. Di kawasan hulu dilakukan dengan konservasi, kawasan tengah misalnya ada program kolam retensi di Cieunteung, membuat terowongan Curug Jompong. “Saya kira ini signifikan pengaruhnya untuk mengurangi banjir di kawasan Bandung Selatan.”

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat, Yudha Mediawan mengatakan penanganan yang dilakukan untuk mengatasi ini tidak instan. “Semua program itu sudah masuk.”

Yudha mengatakan, tiga lokasi banjir yang jadi fokus penanganan di wilayah Bandung Raya. Banjir di kawasan Rancaekek yang biasanya memutus jalan raya Bandung-Garut, banjir Bandugn Selatan di Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, hingga Majalya, serta banjir cileuncang di wilayah Kota Bandung di Jalan Pasteur. “On going semua.”

Namun dia mengkritik pemerintah kabupaten/kota yang masih belum konsisten menyusun program penangan banjir. Penanganan sampah dinilainya belum maksimal yang menyebabkan sampah masih dibuang warga ke sungai yang mempercepat pendangkalan dan memperparah banjir.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 jam lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

5 jam lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

2 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

3 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

6 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.