TEMPO.CO, Pekanbaru - Satuan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polres Indragiri Hilir menangkap sejumlah pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat. Dalam operasi tangkap tangan tersebut polisi meringkus 3 pegawai Dinas Kependudukan dan 3 calo E-KTP.
"Mereka tertangkap saat menerima imbalan setelah membantu pengurusan pembuatan KK (Kartu Keluarga) dan E-KTP," kata Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hilir Ajun Komisaris Besar Dolifar Manurung, Jumat, 10 Maret 2017.
Baca juga: KPK: Laporan Pungli Paling Banyak Terkait Pelayanan Publik
Tiga pegawai Dinas Kependudukan adalah berinsial LS (23), EM (34) dan S (38). Kemudin AS (30), A (49) keduanya tukang ojek dan MA (30 tahun) petugas keamanan, yang berperan sebagai calo.
Dari tangan mereka, Dolifar menjelaskan, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang sebanyak Rp 225 ribu. Rinciannya, dari tangan pelaku AS sebesar Rp 150 ribu, dari pelaku LS Rp 50 ribu, dan EM Rp 25 ribu.
Dolifar menyatakan, kasus pungli itu terungkap berdasarkan informasi masyarakat yang resah karena maraknya aktivitas pemungutan uang untuk kepengurusan surat-surat di kantor tersebut. "Terutama dalam pengurusan KK dan KTP," ujarnya.
Simak: Jaksa Penerima Suap Rp 1,5 Miliar Mulai Diadili di Surabaya
Polisi, kata Dolifar, langsung melakukan investigasi dengan cara mengamati aktivitas kegiatan pembuatan KK dan KTP di instansi tersebut pada Kamis lalu. Mulanya, pelaku AS diamankan ketika sedang bertemu dengan salah seorang warga berinisial PS yang sedang membuat KK. Saat diamankan, polisi menemukan uang sejumlah Rp 150 ribu dari tangan pelaku, serta selembar berkas fotokopi kartu keluarga milik warga.
Dari pengakuan AS, uang tersebut merupakan imbalan karena telah membantu kepengurusan pembuatan KK di Disdukcapil, Indragiri hilir. Menurut AS, pengurusan pembuatan KK tersebut diserahkan kepada LS pegawai honorer di Disdukcapil. Imbalannya Rp 50 ribu setiap kali pembuatan kartu keluarga.
Ikuti: Polisi Bongkar Pungli Pegawai Kelurahan di Bekasi
Polisi selanjutnya melakukan pengembangan dan ditemukan beberapa orang calo lainnya. "Saat ini keenam pelaku dan barang bukti sudah diamankan guna tindak lanjut penanganan kasus," ujarnya.
RIYAN NOFITRA