TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi akhirnya angkat bicara ihwal pedang emas pemberian Kerajaan Arab Saudi yang dipermasalahkan. Ia menegaskan, pedang tersebut tidak untuk diberikan kepadanya, tapi kepada Kementerian Luar Negeri.
"Pedang itu diberikan kepada Kementerian Luar Negeri, bukan diberikan kepada Retno Marsudi," ujar Menteri Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Maret 2017.
Baca juga: Dapat Hadiah Pedang dari Raja Arab, Kapolri Laporan ke KPK
Dalam situs Kementerian Luar Negeri, Retno tampak menerima sebilah pedang dari Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi pada 13 Januari 2017. Pedang sepanjang 1 meter itu berwarna perak dan dibungkus warna keemasan.
Belakangan, pemberian pedang itu menimbulkan kecurigaan. Beberapa pihak beranggapan, pemberian pedang tersebut adalah bentuk hadiah atau gratifikasi kepadanya. Sejumlah pihak meminta Retno segera melaporkan "hadiah" itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Retno menuturkan pedang yang dianggap hadiah itu tidak berada di ruang pribadinya. Sejak diserahterimakan, pedang itu sudah ia berikan kepada Inspektorat Jenderal untuk ditindaklanjuti. Menurut Retno, pemberian pedang merupakan bentuk persahabatan Arab Saudi dan Indonesia, bukan hadiah secara pribadi.
Simak: Raja Salman Betah di Bali, Liburan Diperpanjang 3 Hari
Kabar terakhir yang ia tahu, anak buahnya tengah menindaklanjuti peruntukan pedang itu. Retno mengaku belum tahu, apakah pedang itu akan dicatat sebagai benda milik negara atau hadiah.
Ditanyai apakah akan melaporkan pemberian pedang itu ke KPK, Retno belum dapat memastikannya. "Kalau, misalnya, akan saya sembunyikan, ya enggak bakal dipotret, kan. Kalau dipotret, kan, ada buktinya," ucapnya.
Selain memberikan pedang kepada Kementerian Luar Negeri, Kerajaan Arab Saudi diketahui memberi benda serupa kepada Kepolisian RI melalui Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. Kemarin Polri telah melaporkan pemberian pedang tersebut ke KPK untuk ditindaklanjuti.
ISTMAN M.P.