TEMPO.CO, Makasar - Empat korban ledakan tabung bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patung Kuda Jalan Sudirman, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale Kabupaten Maros dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar lantaran mengalami luka bakar yang parah. Kebakaran terjadi sekitar pukul 19.45 Wita, Selasa 7 Maret.
Dokter bedah Asrul Mappiwali yang menangani para korban, mengatakan dua korban ledakan itu saat ini kondisinya gawat atau kritis, karena 90 persen grade 2A. "Kami utamakan dulu yang luas luka bakarnya 90 persen yakni Abdul Razak, 44 tahun, pembersih tabung premium. Dalam 30 menit ke depan sudah mau dioperasi setelah lukanya dibersihkan," ucap Asrul saat ditemui di ruang bedah Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Wahidin Makassar, Rabu 8 Maret 2017.
Baca: Tabung BBM di SPBU Patung Kuda Maros Meledak, 8 Orang Luka-luka
Setelah Abdul Razak, dokter akan menangani Andi Makkulau. Pengawas SPBU berusia 28 tahun itu mengalami luka bakar parah mencapai 50 persen grade 2A. "Kami akan debridement dulu korban sekaligus dipasang alat bantu untuk mencegah trauma inhalasi atau gangguan pernapasan secara tiba-tiba karena kebetulan mau dibius. Ini sementara dipersiapkan sambil menunggu hasil laboratoriumnya," tutur dia.
Asrul menambahkan, tim dokter masih membersihkan sekar-sekarnya sebelum dipasang alat pernafasan. "Harus dicuci semua baru kami perban supaya tidak terjadi kerutan pada kulit-kulitnya," tuturnya.
Untuk korban lain, Riko Tandean (40 tahun) dan Jamaluddin (30 tahun), kata Asrul, lukanya di bawah 50 persen grade 2A. "Semua status korban sama, sama-sama trauma inhalasi dan terancam, dan kiami akan berikan debridement. Intinya semua luka bakar di atas 20 persen harus dioperasi," ucap dia.
Pasien dirujuk ke Sakit Wahidin setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Salewangan Maros. Karena kondisi yang dialami pasien parah, para korban dibawa ke Makassar. "Semalam sekitar pukul 00.00 Wita masuk ke Rumah Sakit Wahidin. Tapi untuk hari ini, dua yang dioperasi Razak dan Makkulau karena lukanya berat, sehingga harus rawat inap."
Terkait proses penyembuhan, Asrul mengatakan butuh proses yang panjang. Tapi tergantung juga dengan kondisi tubuh pasien dan luas luka bakarnya. "Kalau penyembuhan sih tergantung perawatan, luas bakar dan kondisi tubuh pasien juga."
Dari pantauan di rumah sakit, keempat korban ledakan tabung SPBU itu masih di rawat di ruang bedah IGD didampingi keluarga masing-masing. Namun para keluarga korban masih enggan memberikan keterangan kepada wartawan.
DIDIT HARIYADI