Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Lebat Hingga April, Jawa Barat Antisipasi Dini Bencana Alam

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Gubernur Ahmad Heryawan menyusuri Sungai Citarum bersama Komandan Seskoad Pratimun dan Pangdam Siliwangi Hadi Prasodjo di wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, 2 Juni 2016. Pembenahan Sungai Citarum melibatkan sekitar 12.000 orang dari berbagai elemen. TEMPO/Prima Mulia
Gubernur Ahmad Heryawan menyusuri Sungai Citarum bersama Komandan Seskoad Pratimun dan Pangdam Siliwangi Hadi Prasodjo di wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, 2 Juni 2016. Pembenahan Sungai Citarum melibatkan sekitar 12.000 orang dari berbagai elemen. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan sudah meminta BPBD untuk melakukan antisipasi dini bencana alam di wilayahnya.

“Saya minta supaya berkoordinasi langsung dengan BPBD kabupaten/kota yang nanti langsung ke camat, lurah, ketika ada retakandi suatu wilayah langsung diberitahukan. Mnta masyarakat mengevakuasi diri. Kalau tidak mau, kemudian sudah sangat membahayakan kelihatan kasat mata, segera di evakuasi, dipaksa dikasih pemahaman,” kata Aher di Bandung, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca : Jawa Barat Minta Dana Siap Pakai Siaga Darurat Rp 12 Miliar, Untuk Apa Saja?

Aher,sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, belum ada daerah di wilayahnya yang menyatakan dalam situasi tanggap darurat. “Siaga bencana oke, sampai dengan bulan Mei. Mulai September kemarin sampai Mei ini, setelah itu kita akan lihat lagi,” kata dia.

Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi menyebutkan, pemerintah provinsi sudah menetapkan status siaga bencana sejak September 2016 lalu hingga 29 Mei 2017 nanti.

“Kita sudah lakukan sejak 2016 lagi pengiriman logistik untuk menjadi buffer-stock tiap daerah, dan itu sudah ada di gudang-gudang mereka,” kata dia, Selasa, 7 Maret 2017.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Kelas I Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, di wilayah Bandung Raya ini musim hujan berlangsung sejak September tahun lalu hingga Mei 2017.

“Dari September tahun lalu hujan meningkat dan mencapai puncak awal di November 2016, kemudian sedikit berkurang dan naik bertahap meningkat lagi dan mencapai puncak tertinggi curah hujan selama setahun di Maret ini,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Maret 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tony mengatakan, bulan Maret ini menjadi puncak curah hujan tertinggi musim hujan di wilayah Bandung Raya. Perkiraan BMKG, mulai April hujan akan mulai berkurang secara bertahap dan berakhir di bulan Mei. “Selanjutnya berganti ke musim kemarau. Kira-kira 2-3 bulan lagi,” kata dia.
Simak juga : Area Banjir di Limapuluh Kota Terisolasi, Logistik Via Helikopter

Menurut Tony, musim hujan ini masih cenderung normal mengikuti pola yang sama dalam 30 tahun terakhir. Tidak ada fenomena global seperti La Nina yang memicu curah hujan ekstrim. “Yang terjadi adalah curah hujan terkumpul di hari-hari dan jam tertentu,” kata dia.

Tony mengatakan, pemicunya adalah perubahan pola angin yang relatif tidak normal. Sebagai ilustrsinya misalnya 3 hari tidak ada hujan sama sekali baru hari ke 4 hujan rata-rata selama tiga hari itu terkumpul, atau seharian cerah tapi hanya 1 jam hujan di sore hari. “Istilah teknisnya, variabilitas curah hujan ini yang sering menjadi kendala yang kita hadapi menyebabkan banjir, dan longsor,” kata dia.

Hujan di wilayah Bandung Raya dalam beberapa minggu terakhir relatif tinggi. “Karena puncak musim hujan, ditambah ada gangguan jangka pendek berupa pertemuan angin di sekitar Bandugn yang menyebabkan potensi hujan meningkat. Kita mengalami dampak nyata berupa pola hujan yang biasanya cenderung terdistribusi, tapi sekarang cenderung terkumpul,” kata Tony.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

23 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.