TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tidak hanya mendorong pencarian solusi praktis atas masalah-masalah di negara Samudra Hindia dalam Indian Ocean Rim Association (IORA) Leader's Summit 2017. Dalam pembukaan IORA Leader's Summit 2017 pagi tadi, Jokowi juga menyinggung soal pemberdayaan perempuan.
"Pengalaman di seluruh dunia menunjukkan cara yang paling gampang dan murah untuk menggenjot ekonomi adalah dengan pemberdayaan perempuan," ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan IORA Leader's Summit 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.
Baca: Jokowi di IORA: Penanganan Lingkungan Butuh Solusi Praktis
Presiden mengatakan peran perempuan dalam pemberdayaan ekonomi terus membesar seiring berjalannya waktu. Indonesia pun mengakui hal ini. Salah satu bentuk pengakuan Indonesia terhadap pentingnya peran perempuan dalam pemberdayaan ekonomi, ucap Jokowi, ditunjukkan pada 2016, ketika Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerbitkan deklarasi kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Bali.
"Kita harus ingat pepatah yang saya kira sangat benar, ‘Behind every great man, there is a great woman (di belakang pria hebat, ada perempuan yang hebat)’," tutur Jokowi.
Baca: KTT IORA, Indonesia Incar Kerja Sama Industri Maritim
Pemberdayaan perempuan memang menjadi salah satu isu yang dibahas dalam KTT IORA 2017. Sebagai contoh, kemarin, Menteri Retno terlibat dalam Troika diskusi pemberdayaan perempuan yang diikuti Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan Menteri Hubungan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Nkosazana Dlamini-Zuma.
ISTMAN M.P.