TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menuturkan polisi masih mendalami motif penembakan terhadap dua orang warga Peunaron, Aceh Timur bernama Juman, 51 tahun, dan Misno, 35 tahun. “Masih kami cek di lapangan,” kata dia di kantornya, Senin, 6 Maret 2017.
Rikwanto berujar peristiwa penembakan itu terjadi pada Ahad, 5 Maret 2017 sekitar pukul 02.30. Menurut dia, ada sejumlah orang tidak dikenal membrondongkan tembakan ke rumah Juman. Juman terkena tembakan di bagian leher.
Baca: Penggerbekan Pengedar Narkoba, Warga Taiwan Tewas Ditembak
Adapun Misno, kata Rikwanto, terkena peluru di bagian perut. Menurutnya ada sebanyak 11 kali tembakan yang dimuntahkan pelaku. “Pelaku diduga empat orang,” kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, pelaku kabur ke arah perkebunan sawit. Mereka kabur menggunakan tiga unit sepeda motor. Dari lokasi kejadian perkara, polisi menemukan sebanyak 10 selongsong peluru dan proyektil sebanyak 4 butir.
Simak: Dua Santri Al-Zaytun Ditemukan Tewas di Kolam Ikan
Rikwanto menambahkan bahwa korban bernama Juman adalah pedagang kelapa sawit. Menurut dia, korban juga tidak memiliki permasalahan utang piutang dengan orang lain. Namun Juman adalah salah satu simpatisan pasangan calon dalam pilkada di Aceh.
Meski begitu, Rikwanto menuturkan polisi belum sampai pada dugaan bahwa penembakan berkaitan dengan konflik antarpendukung calon pada pemilihan kepala daerah di Aceh.
DANANG FIRMANTO