TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan sebagian besar delegasi negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. Puncak KTT IORA besok rencananya dihadiri 16 anggota IORA setingkat kepala negara dan kepala pemerintahan.
“Presiden menerima banyak permintaan pertemuan bilateral. Jadi nanti kita lihat, karena waktu Presiden sangat terbatas,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Maret 2017.
Baca: Buka KTT IORA, Jokowi Cerita Pengalamannya Jadi Pengusaha
Menurut Retno, perlu pengaturan jadwal yang rinci karena terbatasnya waktu Jokowi dalam menghadiri KTT IORA. Jokowi, menurut Retno, akan disibukkan oleh tanggung jawab memimpin sidang IORA, yang beranggotakan 21 negara. “Presiden tentu senang sekali, tapi beliau harus menjadi chair pertemuan (KTT IORA).”
Retno mengaku diminta memimpin pertemuan paruh kedua, sementara pembukaan dan paruh pertama akan dipimpin Jokowi sendiri. “Dan di situ (paruh kedua), Presiden akan melakukan pertemuan bilateral. Sekarang tim kami bekerja menyiasati sebanyak apa Presiden bisa mengakomodasi permintaan-permintaan tersebut,” ujar Retno.
Di sela jadwal KTT IORA yang padat, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral. “Jadi mereka (Presiden dan Wapres) secara paralel akan melakukan pertemuan.”
Baca: KTT IORA Hari Kedua, Menteri Retno Adakan 6 Rapat Bilateral
Retno sendiri menjalani pertemuan bilateral dengan enam menteri pada hari kedua pelaksanaan KTT IORA. Dia menemui menteri luar negeri dan pejabat dengan tingkat serupa dari Uni Emirat Arab, Singapura, Uni Comoros, Kenya, Republik Mauritius, dan Myanmar. Seusai pertemuan tingkat pejabat senior KTT IORA, Ahad kemarin, Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.
YOHANES PASKALIS