TEMPO.CO, Samarinda - Ratusan sopir angkutan kota di Samarinda, Kalimantan Timur menggelar aksi unjuk rasa menolak keberadaan transportasi berbasis aplikasi online, di halaman Balaikota Samarinda, Senin, 6 Maret 2017. Akibatnya, angkutan kota lumpuh.
Kepolisian Sektor Kota Kawasan Pelabuhan Kota Samarinda pun berinisiatif membuka jasa antar warga menggunakan mobil patroli. Sebab, sejumlah penumpang kesulitan mendapatkan angkutan umum untuk beraktivitas.
"Iptu (Inspektur Satu) Rohadi, Kanit Sabhara Polsekta Kawasan Pelabuhan berinisiatif memberikan bantuan kepada warga Samarinda yang hendak menggunakan transportasi umum," kata Juru Bicara Polresta Samarinda Inspektur Dua Danovan, kepada wartawan, Senin, 6 Maret 2017.
Menurut Danovan, inisiatif itu mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebab, sebelumnya terjadi penumpukan penumpang akibat para supir angkot melakukan unjuk rasa.
Terkait jumlah kendaraan patroli dan personel polisi yang ditugasi untuk mengantar warga, menurut Danovan tidak ada batasan. "Apabila ada yang membutuhkan, Polri langsung membawa ke lokasi tujuannya," jelas Danovan.
FIRMAN HIDAYAT