TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo membuka KTT IORA (Konferensi Tingkat Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, dengan pemukulan gong. Pertemuan organisasi internasional beranggotakan 21 negara itu diawali dengan rapat pejabat senior pada 5 Maret kemarin. Hari ini acara dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri.
Saat membuka KTT IORA, Jokowi berkesempatan menjadi pembicara utama. Di hadapan seluruh delegasi yang datang, ia menekankan besarnya potensi bisnis yang ada di kawasan Samudera Hindia.
Baca: KTT IORA Hari Kedua, Menteri Retno Adakan 6 Rapat Bilateral
“Di kawasan (Samudera Hindia) ini banyak sekali tantangan yang kita hadapi. Namun, karena saya pernah menjadi pengusaha, setiap tantangan itu justru menciptakan peluang bagi pengusaha,” ujar Jokowi dalam sambutannya, Senin, 6 Maret 2017.
Presiden ketujuh RI itu menyorot Samudera Hindia sebagai kawasan yang menyimpan potensi pengembangan bisnis global. “Saya mencatat setengah dari perjalanan container adalah lewat Samudera Hindia. Yang kedua, dua pertiga penggapaian tanker energi itu lewat Samudera Hindia, dan yang ketiga ada 2,7 miliar orang tinggal di kawasan IORA,” tutur Jokowi.
Dia memandangan KTT IORA yang pertama kali diadakan di Indonesia ini sebagai momentum memperkuat kemitraan antarnegara anggotanya. “Indonesia ingin memperkuat poros maritim untuk dihubungkan dengan IORA. Kami membutuhkan kemampuan bisnis bapak ibu sekalian, untuk menciptakan solusi atas berbagai peluang yang tadi saya sampaikan.”
Baca: 12 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Acara Puncak KTT IORA
Dalam kesempatan itu, Jokowi menceritakan pengalamannya menekuni usaha. “Sebelum masuk ke dunia politik sekitar 12 tahun, saya adalah pengusaha yang lebih dari 20 tahun hidup di dunia usaha.”
Jokowi mengaku mengetahui kiat-kiat yang harus dijalani seorang pengusaha untuk mengejar target. “Bagi saya menjadi seorang pengusaha itu sederhana. Pelanggan menuntut kita bekerja on time, memberi harga kompetitif, dan on spec artinya (memberi) mutu yang baik,” tutur Jokowi.
KTT kali ini merupakan pertemuan IORA tingkat kepala negara dan pemerintahan yang pertama kalinya diadakan, sejak pendirian IORA pada 1997. KTT IORA rencananya dihadiri oleh 16 pemimpin delegasi setingkat presiden, wakil presiden, perdana menteri, dan wakil perdana menteri dari 21 anggota IORA, serta 7 negara mitra.
YOHANES PASKALIS