Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nenek Makan Rumput di Jember Viral di Medsos, Ini Ceritanya

image-gnews
Anang dan Ashanty tampil bersama dalam peringatan HUT ke-15 PAN dan Rakernas II di Jakarta, (23/8). Anang, yang merupakan caleg PAN untuk dapil 4 Jember,  mengaku siap berkiprah menjadi legislator. TEMPO/Dasril Roszandi
Anang dan Ashanty tampil bersama dalam peringatan HUT ke-15 PAN dan Rakernas II di Jakarta, (23/8). Anang, yang merupakan caleg PAN untuk dapil 4 Jember, mengaku siap berkiprah menjadi legislator. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Legislator Dewan Perwakilan Rakyat yang juga musikus, Anang Hermansyah, bersama istrinya, Ashanty, mengunjungi nenek Rokaya atau Sulimah, 87 tahun, di Panti Sosial Tresna Wreda di Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat, 3 Maret 2017. Kisah nenek Rokaya yang diberitakan makan rumput itu viral di media sosial dan mengundang perhatian Anang-Ashanty.

"Saya sudah bertemu dengan Bu Rokaya dan kondisi beliau sangat sehat, energik, dan ingatannya baik," kata Anang kepada sejumlah wartawan di Panti Wreda milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang berada di Kabupaten Jember itu.

Begitu bertemu nenek yang hidup sebatang kara di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, tersebut Anang-Ashanty menjabat tangan dan memeluknya. Nenek Rokaya juga sempat diajak duet bernyanyi bersama Ashanty dengan bahasa Jawa.

Baca juga: Unggah 'Bom Termos' di Medsos, Pengusaha ini Jadi Tersangka

"Saat ditanya tentang pemberitaan makan rumput itu, nenek Rokaya menjawab tidak seperti itu dan banyak tetangga yang memberinya makan. Nenek Rokaya mengaku suka makan sayuran yang berada di sekitar rumahnya yang merupakan lahan PTPN, namun saya tidak tahu apakah jawaban itu hasil diskusi dengan orang-orang Panti atau tidak," tutur politikus PAN Daerah Pemilihan Jember-Lumajang itu.

Anang berharap ke depan pihak-pihak terkait lebih bersinergi mengatasi permasalahan semacam ini. Dengan demikian, ujar dia, siapa pun bisa menangani terlebih dulu dalam kasus seperti nenek Rokaya. Anang menekankan pentingnya kerja sama tim di pemerintahan.

Sedangkan pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Sosial Jember, Isnaini Dwi Susanti, mengatakan nenek Rokaya termasuk dalam penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari pemerintah pusat dan jaminan-jaminan sosial lain, seperti kartu BPJS Kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Berita Hoax Ini Nyaris Bikin Orang Tak Salah Tewas Dipukuli

"Kami bersama dengan tim sudah turun ke lokasi dan memberikan bantuan sembako. Awalnya kami akan membawa nenek itu ke Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) milik Pemkab Jember, namun ternyata lebih dulu dibawa oleh Liponsos milik Pemprov Jatim di Kecamatan Puger," tutur Isnaini.

Isnaini melanjutkan, sebenarnya nenek Rokaya merupakan penghuni lama panti wreda di Puger dan sempat hilang. Petugasnya juga meminta maaf. Namun, kini sudah kembali lagi ke Panti Wreda tersebut. Ia memastikan nenek Rokaya tidak memiliki gangguan kejiwaan.

"Pihak muspika dan desa juga membantu untuk membangunkan rumah milik nenek Rokaya, sehingga Dinsos Jember juga memberikan bantuan semen untuk keperluan memperbaiki rumahnya," ujarnya.

Sebelumnya, nenek Rokaya dikabarkan makan rumput sebanyak tiga kali karena kelaparan. Ketika berita itu ramai dan menjadi viral di media sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membawa nenek tersebut ke Panti Wreda di Kecamatan Puger.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

1 jam lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

2 jam lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

3 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

SNBP adalah ajang kompetisi para siswa elegible asal sekolah masing-masing untuk memperebutkan kuota jalur nilai rapor di PTN tujuan.


Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

7 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.


Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

9 hari lalu

Cara buat postingan slide di TikTok cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan kumpulan foto-foto yang akan diunggah. Berikut tutorialnya. Foto: Canva
Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

Viral istilah Mio Mirza di media sosial, khususnya TikTok dan X. Apa sebenarnya arti dari Mio Mirza yang sering diungkapkan di kolom komentar?


Deretan Caleg Artis Gagal Melaju ke Senayan: Aldi Taher hingga Anang Hermansyah

9 hari lalu

Aldi Taher yang maju sebagai caleg dapil Jawa Barat VII bersama Partai Perindo, berdasarkan hasil real count KPU pada Senin, 19 Februari 2024, berhasil meraih 1,705 suara. Ia terancam gagal lolos ke Senayan karena Partai Perindo belum mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Instagram
Deretan Caleg Artis Gagal Melaju ke Senayan: Aldi Taher hingga Anang Hermansyah

Beberapa artis diperkirakan gagal masuk ke Senayan. Mereka antara lain Aldi Taher, Ayu Azhari, Krisdayanti, Anang, dan Venna Melinda.


Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) berkomunikasi dengan pedagang saat meninjau Pasar Gelugur di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/3/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Viral Video Diduga Paspampres Rebut Spanduk Emak-emak saat Unjuk Rasa di Depan Jokowi

Video spanduk emak-emak yang diduga direbut anggota Pasukan Pengaman Presiden viral di media sosial. Begini penjelasan Paspampres.


Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

11 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024.TEMPO/AYU CIPTA
Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.


Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

11 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.