TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menandatangani kontrak pinjaman dengan Bank Dunia pada Juni 2017 sebesar US$200 juta. Pinjaman itu akan digunakan untuk mengembangkan tiga tujuan wisata unggulan. "Efektif Juli," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, seusai rapat koordinasi tentang pariwisata yang dipimpin Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 3 Maret 2017.
Rapat dilakukan untuk memonitor proyek pengembangan tiga dari 10 tujuan wisata unggulan. Tiga tujuan wisata itu adalah Danau Toba, Bali, dan Mandalika. Rapat dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasuition, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta perwakilan dari Bank Dunia.
Baca:
Raja Salman Diyakini Dongkrak Jumlah Turis Arab 50 Persen
Alasan Menteri Pariwisata Promosikan Solo di Luar Negeri
Arif Yahya Resmikan Air Mancur Terbesar di Asia Tenggara
Menurut Arief, dari evaluasi yang dilakukan, proyek pengembangan tiga tujuan wisata unggulan itu berjalan sesuai rencana. Mulai dari aspek atraksi wisata, aksesabilitas, keramahtamahan (amenities), resor, dan lainnya.
Program percepatan pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan di antaranya jalan tol. Di kawasan Danau Toba, jalan tol yang akan dibangun adalah dari Kualanamu-Tebing Tinggi, Tebing Tinggi-Siantar, dan Siantar-Prapat. Meski diperkirakan pada 2017 pembangunan jalan tol itu belum akan kelar, namun kunjungan turis ke Danau Toba akan didorong melalui angkutan udara. "Seratus persen turis asing datang ke Danau Toba menggunakan jalur udara," kata Arief.
Baca juga:
Belum Terbang, Pesawat N219 Buatan PT DI Kebanjiran Peminat
Rizieq Tak Hadiri Pidato Raja Salman di DPR, Ini Alasannya
Arief yakin kunjungan turis ke Danau Toba bisa meningkat, apalagi jika pembangunan Bandara Silangit sudah selesai. Kapasitas terminal bandara itu akan ditingkatkan menjadi 100 ribu, panjang landasan akan ditingkatkan menjadi 2.650 meter, sedangkan lebar landasannya dari 30 meter menjadi 45 meter.
Darmin Nasution mengatakan, selain membicarakan soal tiga tujuan wisata unggulan, rapat juga sempat menyinggung pengembangan wisata Toraja. Meski tidak masuk dalam 10 tujuan wisata unggulan, pemerintah mulai serius menggarap wisata Toraja karena dianggap sangat potensial menyedot turis. "Sekarang Toraja mulai terkenal lagi, karena urusan ngopi di atas awan, ya kan."
AMIRULLAH SUHADA