TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto menilai kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz hendaknya menjadi momentum perbaikan perekonomian, khususnya dalam investasi. Beberapa sektor disasar, seperti di sektor energi dan pariwisata.
Aher, sapaan akrabnya, menilai di bidang energi, sudah ada kerja sama antara Pertamina dan Aramco. "Tetapi belum maksimal dan ini ingin kita tingkatkan kembali supaya kerja sama di bidang migas diperkuat, apalagi dengan investasi baru," kata Aher di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 2 Maret 2017.
Baca juga:
Kunjungi Indonesia, Raja Arab Siapkan Investasi US$ 7 Miliar
Raja Salman Lirik Investasi di Sektor Minyak dan Pariwisata
Di bidang pariwisata, Aher juga menyoroti masih kecilnya angka turis asal Timur Tengah, khususnya dari Arab Saudi, yang datang ke Indonesia. "Tetapi sangat banyak yang ke Malaysia," ujar dia. Kunjungan ini, kata dia, adalah komitmen untuk meningkatkan kunjungan turis asal Arab ke Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center Of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menilai Indonesia perlu menarik investasi sebesar-besarnya dari Arab Saudi. Investasi Arab Saudi di Indonesia pada periode 2013-2016 masih relatif kecil dan bertumpu pada sektor perdagangan dan reparasi, serta sektor properti.
Menurut Faisal, pemerintah perlu mendorong investasi dalam pengembangan industri. "Selain di bidang energi, investasi di sektor pariwisata dan keuangan harus menjadi bagian penting yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
ARKHELAUS W. | INGE KLARA SAFITRI
Simak:
Seperti Raja Faisal, Raja Salman pun Bahagia di Indonesia
Jokowi: Kunjungan Raja Salman Sudah Dinanti Rakyat Indonesia