Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KTT IORA Ingin Atur Perairan Samudera Hindia  

image-gnews
Sejumah nelayan Somalia membawa seekor ikan besar hasil tangkapan menuju pantai di tepi Samudera Hindia di pantai Liido, Mogadishu, Somalia, 4 November 2016 REUTERS/Feisal Omar
Sejumah nelayan Somalia membawa seekor ikan besar hasil tangkapan menuju pantai di tepi Samudera Hindia di pantai Liido, Mogadishu, Somalia, 4 November 2016 REUTERS/Feisal Omar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) punya nilai strategis bagi Indonesia. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya mengatakan, Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengambil peran
dalam pertemuan IORA. "Ini sesuai dengan misi nawacita," kata Desra di Kantor Kemenlu,
Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.

Konferensi Tingkat Tinggi IORA ke-20 akan digelar selama tiga hari, 5-7 Maret 2017 di
Jakarta. Tema yang diangkat ialah "Penguatan Kerja Sama Maritim untuk Kawasan
Samudera Hindia yang damai, stabil, dan sejahtera". KTT IORA akan mempertemukan 21
pemimpin negara anggota dan tujuh mitra dialog.

Baca juga: Kunjungan Raja Salman dan KTT IORA, Begini Pengamanannya

Menurut Desra, selama ini pertemuan IORA hanya digelar untuk level menteri. Namun tahun
ini, Indonesia selaku ketua IORA ingin meningkatkan level pertemuan menjadi tingkat
kepala negara. Begitu juga dengan isu yang menjadi pembahasan. Desra mengatakan isu
pertemuan akan membahas soal ekonomi, terorisme, dan pemberdayaan perempuan.

Dari tiga isu yang akan dibahas ada satu tema penting, yaitu menyangkut pengaturan
wilayah Samudera Hindia. Berkaca kepada perairan Laut Cina Selatan yang kerap
menimbulkan gesekan antarnegara, ucap Desra, IORA tidak ingin perairan Samudera Hindia
melahirkan konflik kepentingan atau jadi ajang perebutan. "Dari hasil evaluasi, di Laut Cina
Selatan itu framework behavior-nya tidak diurus dari awal," ucapnya.

Baca pula: Pangkostrad Gelar Apel Pasukan Pengamanan Raja Arab dan KTT IORA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Indonesia, lanjut Desra, tidak ingin hal serupa terjadi di Samudera Hindia.
Oleh sebab itu, perlu ada hukum internasional yang mengatur tingkah laku di perairan
Samudera Hindia. "Kami ingin tanamkan sejak awal tentang hukum internasional,
khususnya United Nations Convention on the law of the sea 1982," kata Desra.

Desra menyatakan Samudera Hinda mempunyai posisi yang strategis dan potensi yang
besar. Setidaknya ada 2,7 miliar penduduk dunia berada di negara-negara yang menjadi
anggota IORA. Selain itu, 70 persen transportasi kapal yang mengangkut minyak dan gas
melintas di Samudera Hindia. Belum lagi bila membahas soal potensi hasil tangkapan ikan.
"Jangan sampai saatnya nanti IORA jadi ribet (konflik)," tuturnya.

Desra mengatakan sejauh ini 16 pemimpin negara atau wakil pemimpin negara akan hadir
dalam KTT IORA tersebut. Salah satu kepala negara yang hadir ialah Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan pemerintah Cina selaku mitra dialog.

ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

14 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

15 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.


Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

17 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

7 hari lalu

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Pakistan menyelidiki laporan kejanggalan dalam pemilu negara tersebut.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

8 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan 21 Maret 2021. [Vatican Media / Handout via REUTERS]
Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Paus Fransiskus hendak kunjungna kerja ke Indonesia sejak 2020, namun karena pandemi Covid-19 maka rencana itu pun belum terwujud.


Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada 6 WNI Terlibat Perampokan di Hong Kong

KJRI Hong Kong menerima informasi dari Kepolisian Hong Kong ada enam WNI terlibat aksi perampokan di sebuah toko arloji mewah


Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

9 hari lalu

Warga Avdiivka, yang kini tinggal di pusat akomodasi sementara, memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, saat terjadi konflik Rusia-Ukraina di kota Kirovske di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 15 Maret. 2024. REUTERS/Alexander Ermochenk
Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO


Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

10 hari lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

10 hari lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

11 hari lalu

Tiga jenazah ABK WNI yang tenggelam di Korea Selatan a.n. Safrudin, R Arie Permana, dan Maulana Mansyur, pada 16 Maret 2024, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam