TEMPO.CO, Makassar - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menganggap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia merupakan hal yang biasa saja. Alasannya, dalam kunjungan kenegaraan ini, tak ada janji tertentu yang dikeluarkan Raja Salman kepada Indonesia.
"Kunjungan Raja Salman ke Indonesia biasa saja, kok. Enggak ada juga janji tertentu, hanya kilang minyak Pertamina yang sudah pasti di Cilacap," ucap Bambang dalam rapat koordinasi teknis pembangunan di Hotel Clarion, Makassar, Rabu, 1 Maret 2017.
Raja Arab Saudi tiba di Indonesia pada Rabu, 1 Maret 2017. Rombongan Raja Salman yang terdiri atas 1.500 orang berada di Indonesia hingga 9 Maret mendatang.
Baca juga:
Jokowi Buat Vlog Makan Siang Bersama Raja Salman
Raja Salman, Siapa Dia?
Pendapat berbeda diungkapkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon. Ia berharap kunjungan Raja Salman beserta rombongan bisa dimanfaatkan Indonesia, bukan sekadar seremonial saja.
Fadli berujar, pemerintah harus bisa menangkap peluang untuk dimanfaatkan, misalnya investasi di Indonesia. "Kami berharap mereka berkeinginan berinvestasi di bidang pembuatan kilang minyak, refinery, dan low coast housing," tuturnya.
Fadli mengatakan pemerintah juga bisa mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan jumlah kuota haji bagi Indonesia. Selain itu, pemerintah bisa meminta peningkatan pelayanan dan fasilitas bagi jemaah haji. "Banyak sebetulnya kepentingan kita, terutama masalah kuota haji dan umrah," ucapnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut berharap momentum kunjungan Raja Salman ini bisa lebih dioptimalkan pemerintah agar kerja sama di bidang ekonomi bisa lebih detail. Menurut dia, kunjungan Raja Salman merupakan hal yang sangat strategis dan bisa meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara, baik secara politik, ekonomi, agama, maupun budaya.
DIDIT HARIYADI