TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan siswa-siswi sekolah dasar di Surabaya menyuguhkan tarian tradisional untuk menyambut kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional. Dalam acara tersebut juga turut hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan beberapa staf pemerintahan.
“Sebanyak 80 siswa yang tampil di acara ini,” kata Siti Ais, pegawai Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Surabaya di sela acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diselar di kawasan Kenjeran, Selasa, 28 Februari 2017.
Siti mengatakan, pelajar SD yang tampil dalam acara tersebut telah melewati serangkaian seleksi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Seleksi tersebut diadakan setiap tahun dan akan dipilih yang terbaik di tiap-tiap kecamatan. “Dengan adanya seleksi seperti itu, ketika dinas ditunjuk untuk menampilkan tarian di suatu acara maka kami sudah siap,” kata Siti.
Baca juga: Jokowi Kenakan Baju Adat Ambon Maluku, Ini Artinya
Tarian tersebut bernama Tari Remo Gagrak Anyar Surabaya, Siti menambahkan, jumlah penari sesungguhnya mencapai 724 siswa SD. Karena ukuran panggung yang tidak memumpuni, sehingga jumlah penari yang tampil berjumlah 80 siswa.
Selain tarian remo yang ditampilkan oleh puluhan siswa-siswi SD tersebut, beberapa pertunjukan lain juga turut menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Pertunjukan lain yang turut dihadirkan ialah paduan suara dan kostum baju daur ulang yang digunakan pelajar saat Jusuf Kalla memasuki tempat kegiatan.
Sementara itu ribuan pelajar SD-SMP Kota Surabaya membersihkan sampah di kawasan Pantai Kenjeran yang letaknya bersebelahan dengan Taman Suroboyo bersamaan dengan acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Selasa. "Saya senang bisa ikut bersih-bersih di pantai ini," kata salah seorang siswa SD Hangtua 6 Surabaya Baim saat bersih-bersih di Pantai Kenjeran.
Bersama teman-temannya, Baim memunguti sampah-sampah plastik yang berserakan di tepi pantai. Baim mengaku ini merupakan pengalaman pertama memungut sampah di tepi pantai.
"Ini pengalaman, semoga nanti bisa ketemu pak wapres (wakil presiden)," katanya.
Baca juga: Rizieq Tak Salami Ahok, Pengacara: Ada Masalah Pribadi
Hal sama juga dikatakan Linda, siswi SMKN 5 Surabaya. Ia mengaku senang bisa berpartisipasi di acara memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang pertama kali digelar di Kota Surabaya. "Apalagi ini acaranya di taman baru Suroboyo. Sekalian foto-foto di sini. Senang pokoknya," katanya.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Waskita, mengatakan terpilihnya Surabaya sebagai lokasi peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 karena besarnya komitmen Pemkot Surabaya dalam pengelolaan sampah.
Menurut dia, paramaternya bisa diukur dari berbagai inovasi yang dilakukan, serta prestasi Kota Surabaya yang telah beberapa kali meriah penghargaan Adipura dari pemerintah pusat.
"Ke depan yang perlu lebih dibenahi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mengurangi penggunaan sampah non organik seperti kemasan minuman dan makanan," katanya.
JAYANTARA MAHAYU | ANTARA