TEMPO.CO, Jakarta - Akademikus Universitas Pattimura, Maluku, Stevin Melay, mengatakan pakaian adat yang dipersembahkan kepada Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya merupakan sebuah apresiasi yang tinggi kepada seseorang yang dianggap telah berjasa kepada Maluku. Pemberian penghargaan kepada Jokowi tersebut, menurut Stevin, tidak dilakukan sembarangan, tapi melalui proses panjang.
“Kalau ada pemberian penghargaan kepada Jokowi, pasti ada kesepakatan bersama yang dilakukan di tingkat majelis latupati,” ujar Stevin kepada Tempo, Senin, 27 Februari 2017.
Majelis latupati merupakan lembaga adat tertinggi dan sering dijadikan wadah para raja dari berbagai suku yang ada di Kepulauan Maluku. Stevin menuturkan lazimnya, ketika ada kunjungan dan penghormatan yang diberikan oleh masyarakat Maluku, baik melalui pemerintah daerah maupun lewat tokoh adat harus melewati Majelis Latupati.
Baca juga: Selidiki Penghina Jokowi di Medsos, Polisi Gandeng Facebook
Dalam perundingan tersebut, setiap raja dari berbagai suku akan memberikan masukan terkait dengan rancangan simbol yang akan diberikan kepada tokoh yang dianggap berjasa. Sebab, tiap-tiap suku yang ada di Maluku memiliki ciri khas. Namun, secara prinsip, penghargaan tersebut harus menggambarkan kebudayaan Maluku.
Stevin menjelaskan, pakaian kebesaran yang diberikan kepada Jokowi merupakan kombinasi dari beberapa suku yang ada di Maluku. Tentu saja, setiap keputusan harus dikeluarkan berdasarkan hasil kesepakatan Majelis Latupati. Stevin sendiri belum bisa mendeskripsikan secara detail tentang pakaian adat yang disematkan kepada Jokowi.
“Kami belum mendapat penjelasan resmi dari Latupati sebagai lembaga adat yang memberikan penghargaan itu. Dalam penjelasan umum, itu pakaian adat yang men-cover beberapa pakaian adat yang ada di Maluku tapi tetap menunjukkan ornamen Maluku,” tutur Stevin.
Baca juga: Presiden Jokowi Dirisak, Netizen Bela dengan Petisi
Adapun salah satu ciri khas prosesi adat yang diberikan terletak pada sebuah tongkat yang diserahkan kepada Jokowi. Tongkat tersebut merupakan sebuah simbol seorang raja di Kepulauan Maluku. Setiap kali ada pergantian raja, tongkat tersebut akan diwariskan kepada raja selanjutnya.
“Tongkat itu simbolis bahwa penghargaan itu diberikan secara total dan secara adat lewat Majelis Latupati. Hanya orang tertentu yang berhak dan itu melalui proses penilaian luar biasa,” ujar Stevin.
Adapun jasa yang dicatat Stevin sebagai masyarakat Maluku adalah pembangunan infrastruktur yang dinilai cepat dan masih terus berjalan. Kemudian Jokowi juga mendukung pembuatan kilang minyak di Maluku Selatan atau blok Masela di darat, sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.
Simak juga: Dosen Universitas Pattimura Adukan Penghina Jokowi ke Polri
Jokowi dinilai telah memberikan perhatian lebih terhadap masyarakat Maluku. Hal tersebut kemudian dinilai menjadi faktor pendorong Majelis Latupati memberikan penghormatan bagi Jokowi.
LARISSA HUDA