TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan belum bersedia mengungkapkan identitas pelaku bom panci yang dilumpuhkan ketika bersembunyi di kantor Kelurhan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung. "Masih kami identifikasi siapa yang bersangkutan," ujar Anton, Senin, 27 Februari 2017.
Anton membeberkan ciri fisik pelaku. "Ciri-cirinya yang bersangkutan pendek, memakai kaus cokelat, jaket hitam, dan rambutnya pendek," tutur Anton sembari memberikan sedikit bocoran identitas pelaku. "Pelaku satu, orang Bandung."
Baca: Bom Bandung, Pelaku: Ledakkan, Lari, Bakar, Tembak, Tewas
Ciri-ciri yang disampaikan Anton sama dengan saksi mata yang diwawancarai Tempo. Sofyan, 48 tahun, warga yang tinggal di Jalan Bima, sempat berpapasan dengan pelaku bom saat hendak pulang ke rumahnya.
"Dia memakai jaket tebal, hitam, kumal. Orangnya agak gemuk, dan dia kayak anak jalanan," ujar Sofyan, Senin, 27 Februari 2017. Jaket yang dipakai pelaku bom itu, kata dai, panjangnya hampir mencapai lutut.
Di Jalan Kresna dari arah Lapangan Pandawa, Sofyan melihat rombongan anak sekolah mengejar pelaku bom itu sambil berteriak teroris. "Apa benar teroris? Apa orang gila yang dikejar-kejar," kata Sofyan.
Baca: Bom Bandung, Ini yang Dilakukan Pelaku sebelum Dilumpuhkan
Sofyan sempat mencegat pelaku tersebut dengan memalangkan motornya di tengah jalan. Pelaku melipir ke trotoar lalu membalikkan badan. Saat itulah Sofyan melihat ransel pelaku tebuka. "Isinya kosong, ada dua tali, kayak kabel," ujarnya.
Warga juga ikut mengejar sambil melempari dengan batu. Pelaku kemudian terkepung di depan kantor Kelurahan Arjuna yang berada di sudut perempatan Jalan Arjuna antara Jalan Kresna menuju Jalan Bima. Di depan kantor kelurahan, pelaku mengeluarkan pisau. “Lalu mundur dan masuk ke kantor kelurahan,” kata Sofyan.
Baca: Kapolda Jawa Barat: Pelaku Bom Bandung Diduga Jaringan Lama
Dua petugas Perlindungan Masyarakat Kelurahan Arjuna, Ardhan Elsabda, 25 tahun, dan Dadi Irawan, 33 tahun, sempat menghadang pelaku. Meski dihadang, pelaku itu tetap menerobos masuk kantor kelurahan tersebut.
Dari dalam kantor kelurahan, pelaku memberikan perlawanan sebelum akhirnya dilumpuhkan polisi. Pelaku tertembak dan kemudian tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Sartika Asih.
AHMAD FIKRI