TEMPO.CO, Karanganyar - Kepolisian Resor Karanganyar hingga saat ini belum mengevakuasi bangkai bus yang masuk jurang di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proses evakuasi terhalang cuaca buruk dan kabut.
Polisi baru bisa melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi, Senin, 27 Februari 2017. "Kami baru bisa melakukan pengukuran lokasi kecelakaan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar Ajun Komisaris Ahdi Rizaliansyah.
Baca juga: Bus Masuk Jurang di Tawangmangu, 6 Penumpang Tewas
Kepolisian juga belum menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan itu. "Data yang dikumpulkan masih perlu dianalisis," ucapnya. Penanganan kasus kecelakaan di lereng Gunung Lawu itu mendapatkan asistensi dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Meski demikian, dia menyebutkan evakuasi bangkai bus akan diupayakan secepatnya. "Menunggu cuaca cerah," ujarnya. Polisi perlu memeriksa kondisi fisik bus untuk melengkapi penyelidikan.
Saat ini, pengemudi bus juga masih menjalani pemeriksaan di Polres Karanganyar. Polisi belum menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan itu. "Sementara masih sebagai saksi," tuturnya
Kepala Bidang Pengendali Operasional Dinas Perhubungan Karanganyar Joko Mulyono menyatakan pihaknya akan segera melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa. "Jalur tersebut hanya boleh digunakan kendaraan yang naik menuju arah Magetan," katanya.
Sedangkan kendaraan yang turun atau dari arah Magetan harus lewat jalan baru. Meski agak memutar, jalur baru itu lebih lebar dan landai. "Nanti kami secepatnya memasang rambu," ucapnya.
Bus Solaris Jaya yang membawa rombongan guru dari Sidoarjo mengalami kecelakaan di sekitar Jembatan Banaran, Tawangmangu. Kendaraan yang membawa 29 penumpang, termasuk sopir, tersebut jatuh ke jurang saat melewati turunan curam dan tikungan.
Enam penumpang tewas akibat kejadian tersebut. Sedangkan belasan penumpang lain harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. Pada Senin siang, sejumlah pasien sudah diperbolehkan pulang, tinggal delapan penumpang yang masih menjalani perawatan.
AHMAD RAFIQ