TEMPO.CO, Jakarta -Delapan anggota DPRD Madiun mengembalikan uang yang berkaitan dengan korupsi pembangunan Pasar Besar Madiun yang menyeret Walikota Madiun Bambang Irianto. "Jumlah yang dikembalikan variatif, berkisar Rp20-70 juta," kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 24 Februari 2017.
Total sekitar Rp370 juta masuk ke rekening penampungan KPK. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KPK mengusut perkara korupsi pembangunan Pasar Besar Madiun tahun anggaran 2009-2012. Bambang tak hanya ditetapkan sebagai tersangka korupsi, tetapi juga tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang. Bambang diduga menghapus jejak aliran dana korupsi dengan membelanjakan, mentransfer, menitipkan, hingga menghibahkan uang itu.
Baca:
Kasus Korupsi Pasar, Wali Kota Madiun Ditetapkan ...
KPK Sita Faktur Pembelian Mobil Mewah Wali Kota ...
Dalam aksinya menghapus aliran dana korupsi, Bambang disebut menyetor sejumlah uang ke anggota DPRD Madiun. Walhasil, ketika Bambang ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah anggota mulai beramai ramai mengembalikan uang yang diterima dari Bambang.
Febri menghimbau agar anggota DPRD lain yang menerima uang korupsi ini juga melakukan hal yang sama. Meski pengembalian uang tidak menghapus tindak pidana, kata Febri, KPK akan mempertimbangkan sikap kooperatif itu dalam pengusutan. "Kami akan pelajari lebih lanjut uang yang diduga berasal dari Bambang."
Baca juga:
Ahok-Djarot Dilaporkan ke Polisi Soal Wi-Fi Al-Maidah
Ma'ruf Amin MUI: Saya Tolak Menemui Keduanya, Ahok dan Anies
Ditanyai siapa saja anggota DPRD yang mengembalikan uang dan apakah salah satunya ketua DPRD, Febri enggan menjawab. Menurutnya, nama mereka belum bisa diungkap dalam masa penyidikan ini.
Febri menambahkan bahwa selain menerima uang dari anggota DPRD, KPK juga telah menyita beberapa aset yang berkaitan dengan Bambang. Beberapa di antaranya adalah emas batangan, tanah, dan bangunan berupa ruko.
"Emas batangan disita saat penggeledahan di rumah Bambang.” Dalam penyidikan, KPK juga menyita sejumlah mobil mewah dari rumah dan rumah dinas termasuk rumah anaknya.
ISTMAN MP