TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai kunjungan Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz adalah kunjungan yang strategis. Sebab, Arab Saudi menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dan negara Islam yang besar dan kuat di dunia.
”Kunjungan ini sangat strategis bagi Indonesia untuk memiliki kemitraan pembangunan ekonomi yang kuat,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
Baca:
Sambut Raja Salman, Hotel Bertarif Puluhan Juta Disiapkan
Raja Arab Bawa 1.500 Orang Termasuk 25 Pangeran ke ...
Fahri menjelaskan, perekonomian Arab Saudi kuat karena berbasis sumber daya alam. Hubungan strategis Indonesia dengan Arab Saudi, kata dia, juga dapat dilihat dari Bertambahnya jumlah haji dan umrah.
Menurut dia, hubungan Arab Saudi dengan Indonesia juga bisa dijadikan rujukan dunia dalam melihat persoalan internal umat Islam. Tujuannya, melihat Islam yang modern dan moderat. “Cara komunikasi dua negara ini menentukan persepsi dunia terhadap Islam.”
Baca juga:
Saat Raja Arab Tiba, Bandara Halim Akan Disterilkan 45 Menit
Pintu Kabin Tak Tertutup, Sriwijaya Air Kembali ke Cina
Adapun Wakil Ketua Komisi Luar Negeri Meutya Hafid menuturkan kedatangan Raja Salman membawa harapan baru bagi hubungan kedua negara. “Kedekatan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi seharusnya dapat memperkuat tekanan bagi internasional terhadap kemerdekaan Palestina,” tuturnya.
Meski begitu, kata Meutya, hubungan kedua negara tidak selamanya terjalin dengan baik lantaran ada perbedaan pendapat dalam menyikapi operasi bersama di Yaman dan posisi Indonesia sebagai penengah konflik Arab Saudi dengan Iran. “Kunjungan Raja Salman sangat positif karena ini kunjungan setelah 45 tahun Raja Arab Saudi datang ke Indonesia,” katanya
ARKHELAUS W.