Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasangan Pilkada Yogya Terpilih Diminta Tak Pecah Kongsi

image-gnews
walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti (kiri) dan Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono (kanan). TEMPO/Suryo Wibowo
walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti (kiri) dan Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono (kanan). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dosen Jurusan Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Mada Sukmajati berpandangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta terpilih punya pekerjaan rumah untuk menjaga soliditas atau kekompakan memimpin Kota Yogyakarta yang punya persoalan kompleks. "Jangan sampai pecah kongsi lagi seperti kejadian sebelumnya. Itu mengganggu jalannya kerja birokrasi," kata Mada kepada Tempo.

Menurut dia, wali kota dan wakilnya punya pekerjaan berat mengelola birokrasi yang terbelah selama Pilkada Kota Yogyakarta berlangsung. Harapannya birokrasi pemerintahan berjalan secara profesional melalui program kesejahteraan sosial.

Baca juga:

Pengumuman Hasil Pilkada Yogyakarta Diwarnai Protes
Gaduh Pilkada Yogya, Sultan: Selesaikan di MK

Tidak harmonisnya para petahana sebelumnya membuat persoalan Kota Yogyakarta menjadi amburadul. Misalnya pengelolaan tata ruang, perizinan. "Kepemimpinan butuh cara menjawab yang tepat dan cepat. Bukan terjerembab pada pengalaman pecah kongsi," kata Mada.

Mada mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 68,1 persen. Padahal, sebelum hari pemungutan suara banyak kalangan yang pesimistis terhadap dua pasangan calon yang sama-sama merupakan petahana. Haryadi Suyuti sebelumnya menjabat sebagai wali kota, sedangkan Imam Priyono bertugas sebagai wakil wali kota. Banyak kalangan memprediksi orang jenuh karena disodori calon pemimpin yang merupakan orang-orang lama yang sebelumnya menjabat di pemerintahan Kota Yogyakarta.

Baca pula:
Dua Pasang Calon Pilkada Yogya Saling Klaim Unggul
Pengamat: Potensi Kekerasan Pilkada Harus Cepat Diatasi

Angka partisipasi politik yang tinggi itu, kata Mada menggambarkan mesin partai politik yang jalan di kedua kubu, baik Imam Priyono-Achmad Fadli maupun Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi. Di kubu Imam, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan efektif menggerakkan mesin partai politik bersama Partai Nasdem. Sebaliknya, di kubu Haryadi-Heroe, mesin partai Golkar sebagai pendukungnya pun berjalan baik. "Organisasi Muhammadiyah bergerak baik. Di kubu Imam, mesin PDI Perjuangan juga baik," kata Mada.

Peneliti senior Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Zuly Qodir, mengatakan wali kota dan wakil wali kota terpilih punya pekerjaan berat menyelesaikan masalah yang menumpuk di Yogyakarta. Di antaranya maraknya pembangunan hotel dan darurat intoleransi. "Siapa pun yang terpilih punya tanggung jawab selesaikan persoalan intoleransi," kata Zuly seusai diskusi berjudul Refleksi Pilkada Serentak 2017: Dari Isu SARA hingga Ancaman Kekerasan Politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silakan baca: Dua Calon Petahana Pilkada Yogya Dituding Pakai Fasilitas Negara

Imam Priyono dan wakilnya Achmad Fadli disokong oleh PDIP Kota Yogyakarta yang meraih 15 kursi dan Partai Nasdem sebanyak satu kursi. Sedangkan, calon Wali Kota Haryadi Suyuti dan wakilnya Heroe Purwadi didukung PAN yang punya lima kursi, PKS empat kursi, Demokrat satu kursi, dan Gerindra lima kursi.

KPU Kota Yogyakarta sedang melakukan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara yang dihimpun dari 14 kecamatan. KPU Kota Yogyakarta punya waktu hingga 24 Februari untuk proses rekapitulasi. Hasil rekapitulasi itu tidak banyak berubah dari hasil perhitungan sementara entry data model C1 KPU di 794, yang diunggah KPU di websitenya.

Dari hasil perhitungan sementara entry data model C1 KPU di 794, pasangan calon Wali Kota Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi unggul tipis dibanding Imam Priyono-Achmad Fadli. Haryadi dan wakilnya mendapat 100.332 suara atau 50,30 persen. Sedangkan, Imam Priyono dan wakilnya meraih 99.143 suara atau 49,70 persen.

Imam kalah di Kecamatan Kotagede, Kraton, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Umbulharjo, dan Wirobrajan. Di Kecamatan Kraton misalnya calon nomor urut dua meraih 5.850 suara atau 53,3 persen. Sedangkan, calon nomor urut satu mendapatkan 5.123 suara atau 46,7 persen. Kecamatan-kecamatan itu menjadi basis Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi.

Dari selisih angka yang tipis itu membuat potensi gugatan sengketa Pilkada ke tingkat Mahkamah Konstitusi. Sesuai aturan menunjukkan bila selisih suara pasangan calon Pilkada di bawah angka 2,5 persen, maka gugatan sengketa Pilkada bisa dijalankan. Kubu penyokong Imam Priyono-Achmad Fadli menyatakan siap mengajukan gugatan sengketa Pilkada ke MK dengan mengumpulkan banyak bukti dugaan kecurangan.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

17 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

37 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

42 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

43 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

45 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

50 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

52 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

58 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.