TEMPO.CO, Bogor - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor melalui Yayasan Alumni Peduli IPB berhasil menghimpun dana Rp 24 miliar untuk program dana abadi pendidikan bagi mahasiswa IPB yang kurang mampu.
"Program dana abadi Ini wujud tanggung jawab Alumni IPB bagi IPB dan mahasiswanya untuk terus terus meningkatkan kualitas mahasiswa secara khusus dan pendidikan Indonesia secara umum," kata Ketua Yayasam Alumni Peduli IPB, Fathan Kamil, melalui siaran tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 23 Februari 2017.
Fathan mengatakan pengumpulan dana tersebut berhasil dilakukan dalam semalam, pada Selasa, 22 Februari 2017, dengan metode sistem reksa dana. Sistem reksa dana dilakukan dengan menggalang modal dari para investor agar mereka turut serta membantu pembiayaan pendidikan secara terus menerus, melalui berbagai investasi yang dijalankan.
Baca : Indonesia Bangsa Pemenang, Kuliah Panglima TNI di IPB
Laba dari investasi itu lah yang digunakan untuk membiayai program Yayasan Alumni Peduli IPB. "Adapun pokok modalnya akan tetap menjadi milik para investornya," ujarnya.
Dana Abadi yang diperoleh sampai saat ini bersumber dari donasi Alumni IPB sebesar Rp 1 Miliar. Penempatan dana dari beberapa lembaga, di antaranya PT KSEI Rp 8 miliar, dana pensiun PT Telkom Rp 5 miliar, PT Bursa Efek Indonesia Rp 5 miliar, dan PT Bahana Rp 5 miliar. Fathan memperkirakan dana ini semakin bertambah, seiring sosialisasi program yang akan dilakukan terus menerus.
Penggunaan dana melalui Yayasan Alumni Peduli IPB meliputi beasiswa regular, beasiswa unggul, pelatihan kewirausahaan social, workshop dan coaching, dan pelatihan kepemimpinan.
Simak pula : Soal Revisi PP Lahan Gambut, Ini Pasal-pasal Kontroverial
Rektor IPB Herry Suhardiyanto menyambut baik keberadaan Yayasan Alumni Peduli IPB dan dana abadinya. “Alumni dan Almamater yang kuat akan menghasilkan perguruan tinggi yang hebat dengan kualitas pendidikan yang juga baik," katanya.
IPB menyandang julukan “Kampus Rakyat” karena kayanya diversitas mahasiswa yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Namun, 70 persen dari mahasiswa IPB hidup di bawah standar kelayakan.
FRISKI RIANA