Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duplikat Makam Tan Malaka Dibangun di Limapuluh Kota

image-gnews
Penerus gelar Datuk Tan Malaka, Hengki Novaro Arsil berjalan diiringi kerabat Ibrahim Datuk Tan Malaka berjalan menuju Balai Adat dalam prosesi penyerahan mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Penerus gelar Datuk Tan Malaka, Hengki Novaro Arsil berjalan diiringi kerabat Ibrahim Datuk Tan Malaka berjalan menuju Balai Adat dalam prosesi penyerahan mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat akan membangun makam Tan Malaka di tanah kelahirannya. Dengan demikian akan ada dua makam Tan Malaka di Indonesia sebagai simbol kelahiran dan kematian pahlawan kemerdekaan itu.

Prosesi pengambilan gelar dan tanah pekuburan di pusara Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, kemarin Selasa 21 Februari 2017, menjadi dasar pembangunan wisata sejarah di Kabupaten Limapuluh Kota. Selain menjadikan rumah peninggalan Ibrahim sebagai museum, pemerintah setempat akan membuat makam Tan Malaka di area itu. “Tanah yang kami bawa dari Kediri akan kami kubur di dekat pusara orang tua Tan Malaka, dan menjadi makam baru di sana,” kata Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, Rabu 22 Februari 2017.

Baca:
Begini Pengambilan 8 Genggam Tanah Jasad Tan Malaka
Ratusan Warga Minang ke Makam Tan Malaka Gelar Upacara 

Dia memastikan keberadaan makam baru itu tak akan menghilangkan keberadaan makam Tan Malaka di Desa Selopanggung. Sebab fakta sejarah telah mencatat lokasi kematian Tan Malaka berada di Kediri. Pembuatan makam baru di Suliki, menurut Ferizal hanya untuk melengkapi proses penjemputan jasad Tan Malaka tanpa melakukan pembongkaran makam di Kediri. Sebongkah tanah dianggap sudah cukup mewakili jasad yang terkubur di dalamnya.

Keberadaan makam itu tak terlalu jauh dari rumah gadang peninggalan orang tua Tan Malaka. Makam itu juga terpisah dari makam sesepuh adat lainnya yang agak jauh dari lokasi rumah Tan. Pemerintah akan memperbaiki rumah Ibrahim Tan Malaka yang rusak di sana sini akibat termakan usia. Tak banyak benda bersejarah yang masih tersisa di rumah itu selain deretan buku, lemari, kursi, dan ranjang kayu tempat yang telah usang. “Kita akan bangun kembali rumah itu tanpa mengubah keasliannya,” kata Ferizal.  

Baca juga:
Kejadian Aneh di Makam Tan Malaka (1), Mbah Suhut dan Rumput 
Kejadian Aneh di Makam Tan Malaka (2), Peti Besi Tanah Makam

Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan kondisi rumah yang kurang terawat, surau tempat Ibrahim kecil belajar mengaji dan sholat justru berubah pesat menjadi masjid besar. Bahkan saat Tempo berkunjung ke masjid itu Januari 2017, masjid itu direnovasi lagi. Pengelola masjid tampaknya hendak memperbaiki dan menambah kamar kecil dan kamar mandi di bagian belakang untuk memenuhi kebutuhan jamaah.

Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Safruddin Datuk Bandaro Rajo berharap pemindahan tanah kuburan ini akan menyelesaikan polemik yang sempat terjadi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dan masyarakat Desa Selopanggung. Dengan dibukanya komunikasi adat ini, kisah Tan Malaka akan menjadi penghubung antara masyarakat Limapuluh Kota dan Kediri. “Kami sama-sama memiliki Tan Malaka dan membesarkan ajaran serta pemikirannya untuk bangsa,” kata Safruddin.

Pemerintah Kabupaten Kediri belum memberikan komentar atas rencana pembangunan makam baru Tan Malaka di Sumatera Barat ini. Mereka menyerahkan sepenuhnya persoalan makam Tan kepada Kementerian Sosial sebagai pemegang otoritas.


HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

11 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

19 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

19 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

24 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

24 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

24 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.


Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

27 hari lalu

Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

Para pejabat yang dilantik diminta untuk menjunjung tanggung jawab pada jabatan baru yang diemban


Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

32 hari lalu

Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

Keberadaan pompa air yang ditenagai kelistrikan PLN sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan di Kediri.


Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

36 hari lalu

Pelayat bertakziah setelah kabar meninggalnya almarhum Habib Hasan Bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Musthofa Center, Depok, Jawa Barat, Rabu, 13 Maret 2024. Ulama yang juga pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan Bin Jafar Assegaf meninggal dunia setelah beribadah shalat duha pada pukul 09.01 WIB di Depok Jabar. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

Ribuan orang takziah dan mengantarkan pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Masjid Majelis Nurul Musthofa Center di Depok, Kamis, 14 Maret 2024.


Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

38 hari lalu

Mantan presiden Cina Hu Jintao meninggalkan kursinya dikawal dua pria saat upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 22 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja