TEMPO.CO, Kediri - Beberapa peristiwa mistis terjadi saat prosesi pengambilan tanah perkuburan Tan Malaka di Kediri. Masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota meyakini hal itu sebagai bentuk kesakralan acara tersebut.
Proses pengambilan gelar adat Datuk Tan Malaka dan tanah perkuburan sebagai pengganti jasad di makam Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, telah dilakukan. Ratusan warga Kabupaten Limapuluh Kota mendatangi makam di lereng Gunung Wilis untuk melakukan upacara adat. Meski berlangsung khidmat, sejumlah peristiwa mistis sempat menarik perhatian peserta upacara.
Baca juga: Soal Pemindahan Jasad Tan Malaka, Keluarga Belum Solid
Peristiwa unik pertama terjadi ketika rombongan dan tokoh adat yang dipimpin Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan tiba di salah satu rumah warga di Desa Selopanggung. Rumah terakhir sebelum memasuki kawasan gunung menuju makam ini menjadi tempat singgah peserta upacara untuk bertemu dengan perangkat desa dan Wakil Bupati Kediri Masykuri Iksan.
Baru sejenak mereka duduk, Yusron, remaja peserta rombongan dari Limapuluh Kota, mendadak ngeloyor pergi meninggalkan rekan-rekannya. Tanpa pamit, dia berjalan sendiri menyusuri jalan setapak yang dipenuhi lumpur menuju kompleks pemakaman desa tempat pusara Tan Malaka. "Semua berfokus pada acara, sehingga kami mengabaikan kepergian dia," kata Ferizal Ridwan kepada Tempo, Rabu, 22 Februari 2017.
Baca pula: Keluarga Tan Malaka Tak Akan Tuntut Pengusutan Kematiannya
Hingga acara ramah-tamah dengan perangkat pemerintah Kediri usai, rombongan berjalan menuju makam menyusul langkah Yusron. Begitu tiba di kompleks makam yang menjorok ke ngarai, mereka mendapati Yusron tengah mencabuti rumput. Tak hanya mencabuti rumput di pusara Tan Malaka, remaja ini juga telah mencabut tandas hampir seluruh rumput yang berada di area makam.
Ketika ditanyai temannya, Yusron justru menyebut nama Mbah Suhut dan beringsut ke sebuah pusara lawas. Menurut warga setempat, lokasi yang ditunjuk Yusron benar merupakan makam Mbah Suhut, sesepuh desa yang meninggal puluhan tahun silam. Hal itu cukup mengejutkan warga di permakaman, karena sebelumnya Yusron belum pernah berkunjung ke Kediri ataupun ziarah ke makam itu.
Simak: Begini Pengambilan 8 Genggam Tanah Jasad Tan Malaka
Bahkan, saat prosesi pengambilan tanah perkuburan dilakukan ketua adat Minang, Yusron mendadak berdiri dari pusara Mbah Suhut sambil berteriak histeris mengucapkan "Minggir" berulang-ulang. Dia meminta jalan kepada orang-orang yang mengerumuni makam Tan Malaka untuk melihat dari dekat. Setelah diberi jalan dan tiba di dekat pusara Tan Malaka, pemuda itu langsung tersadar dan terlihat bingung.
Saat bertamu di Pondok Pesantren Lirboyo tadi malam, Yusron mengaku didatangi seseorang yang menanyakan maksud kedatangan rombongannya. Dia mengira orang tersebut adalah warga setempat. Selanjutnya pria misterius itu meminta Yusron pergi ke makam untuk membersihkan makam dan mencabut rumput. "Saya langsung pergi ke sana," ujarnya.
HARI TRI WASONO
Baca berita lainnya:
Ipar Jokowi & Suap Pajak (1), Ternyata Arif Pernah Diperiksa
Kasus Ahok, Ahli Pidana: Bukan Delik Aduan