TEMPO.CO, Malang - Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bekerja sama dengan Indonesia Media memberikan pelayanan kesehatan berbasis sampah, Selasa, 21 Februari 2017. Peserta membayar sampah kering berupa botol plastik dan kertas senilai Rp 10 ribu per bulan untuk pelayanan kelas III.
"Selebihnya Rp 15.500 dibayar oleh dana tanggung jawab sosial yang dikelola Indonesia Medika," kata Kepala Bidang Pelayanan Primer Pertama BPJS Kesehatan Malang Muji Harianti. Pembayaran, ucap dia, dilakukan secara kolektif.
Program pembayaran kolektif merupakan program baru yang sasarannya pelajar, mahasiswa, dan perusahaan yang menyalurkan dana tanggung jawab sosial. Program ini diluncurkan pada sebulan terakhir.
Selain dengan Indonesia Medika, BPJS Kesehatan telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Malang. Keuntungan program ini, ujar Muji, kepesertaan per individu tak harus membayar seluruh keluarga.
"Pelayanan sama dengan peserta BPJS lain. Khusus pelayanan primer pertama dilakukan di klinik Indonesia Medika," tuturnya. Sedangkan untuk rujukan akan diteruskan ke sejumlah rumah sakit di Malang.
Baca Juga:
CEO Indonesia Medika Gamal Albinsaid mengatakan, pada tahap awal, didaftarkan seratus orang di sekitar Klinik Indonesia Medika. Sedangkan peserta asuransi sampah di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, sekitar klinik sebanyak 230.
"Peserta BPJS Kesehatan akan ditambah jika dana CSR juga bertambah," ucapnya. Sistem ini, ujar dia, diharapkan bisa berkelanjutan. Selain itu, dana berasal dari sumbangan masyarakat dan perusahaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Boedi Edy Putranto mendukung pelayanan kesehatan berbasis sampah ini. Total, setiap hari produksi sampah di Malang mencapai 500 ton. "Program ini mengurangi sampah ke TPA Supit Urang," tuturnya.
EKO WIDIANTO