TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan Satelit Tera dan Aqua memantau 12 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan di sejumlah wilayah Riau. Jumlah tersebut meningkat dari hari sebelumnya yang hanya enam titik panas.
"Titik panas terpantau pukul 07.00," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Selasa, 21 Februari 2017.
Berita lain:
Atasi Banjir, Ini Instruksi Menteri Puan Maharani
Jokowi akan Luncurkan Bantuan Nontunai Lewat Kartu
Menurut Sugarin, Rokan Hilir masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai empat titik. Disusul Siak tiga titik, Indragiri Hilir dua titik, Pelalawan dua titik, dan Kampar satu titik.
"Tingkat kepercayaan titik panas menjadi titik api di atas 70 persen atau tujuh titik api," ucap Sugarin.
Menurut Sugarin, pada umumnya cuaca wilayah Riau cerah hingga berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang terjadi di Riau bagian tengah, pesisir, dan selatan. "Potensi hujan terjadi pada sore hari," ujarnya.
Kebakaran lahan sudah terjadi di beberapa wilayah Riau sejak sepekan terakhir. Seluas 20 hektare lahan gambut di Tanah Putih, Rokan Hilir, terbakar. Begitu pula di wilayah Kermutan dan Teluk Meranti, Pelalawan, setidaknya 20 hektare gambut terbakar, juga di Siak dua hektare. Selain itu, kebakaran lahan terpantau di Kepulauan Meranti.
Api juga melahap lahan gambut seluas 20 hektare di Desa Bagan Jaya, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, dua hari terakhir. "Ketebalan gambut mencapai 30 sentimeter," kata Komandan Distrik Militer 0314-Indragiri Hilir Letnan Kolonel Infanteri J. Hadiyanto.
RIYAN NOFITRA