TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pemerintah provinsi menyediakan dana tanggap darurat untuk menghadapi bencana alam tahun ini sebesar Rp 75 miliar. “Dana stand-by setiap tahun Rp 75 miliar kita siapkan,” kata dia di Bandung, Selasa, 21 Februari 2017.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengaku dana yang disiagakan untuk antisipasi bencana itu tidak dikurangi kendati rata-rata hanya terpakai hingga Rp 30 miliar. “Kalau dikurangi khawatir tiba-tiba gak ada uangnya, makanya selalu stand-by cukup besar supaya tidak ada masalah,” kata dia.
Berita lain:
Atasi Banjir, Ini Instruksi Menteri Puan Maharani
Jokowi Akan Luncurkan Bantuan Nontunai Lewat Kartu
Selain dana bencana, pemerintah provinsi menyiapkan logistik untuk dikirimkan ke lokasi bencana yang membutuhkan. Aher mengatakan logistik beras untuk antisipasi bencana tahun ini disiapkan hingga 1.700 ton beras. “Kita punya jatah di Bulog 200 ton, lalu kita beli sendiri 1.500 ton. Logistik aman,” kata dia.
Sejumlah wilayah di Jawa Barat saat ini dilaporkan menghadapi bencana banjir. Sepekan lalu misalnya Cirebon dan Indramayu. Saat ini banjir terjadi di Kota Bekasi. Bencana longsor juga sempat memutus jalan penghubung Kuningan menuju Cikijing, Majalengka. “Mudah-mudahan bisa kita antisipasi,” kata Aher.
Aher mengatakan, dari sejumlah daerah yang terkena bencana banjir, yang terparah saat ini terjadi di Kota Bekasi. “Saya kira yang paling para di Bekasi. Di Cirebon dan Indramayu relatif cepat, banjirnya hanya setengah harian surut,” kata dia.
Dia mengaku Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk membantu penanganan korban banjir. “Logistik sudah dikirim lewat Dinsos. BPBD dan Dinas Sosial juga sudah bekerja sama di lapangan melakukan mitigasi bencana,” kata Aher.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Jadi Hendarmin, mengatakan, dalam sepekan ke depan ini, daerah yang diwaspadai berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berada di Jawa Barat selatan, yakni wilayah Pangandaran, Banjar, Ciamis, Garut, serta Tasikmalaya. Sedangkan di wilayah utara berada di Bekasi, Karawang, dan Jakarta. “Dari citra satelit potensi beberapa hari ke depan agak sedikit warning waspada,” katanya.
AHMAD FIKRI