TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan jalan nasional di Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa mengalami kerusakan berat. Sebanyak 2.500 lubang menganga di akses lalu lintas Cikampek-Palimanan. Selain itu, di ruas Semarang-Demak-Kudus diketahui ada 574 lubang.
“Saat ini, tim turun ke sana untuk melakukan perbaikan," kata dia ketika melakukan inspeksi pembangunan jalan tol di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin, 20 Februari 2017.
Menurut Basuki, tim yang melakukan perbaikan dipimpin langsung oleh sejumlah Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional. Mereka menambal jalan yang berlubang dengan harapan tidak mengganggu para pengguna jalan. “Di musim hujan ini tidak mungkin diperbaiki secara permanen. Kami sapu lubang dulu," ujar Basuki.
Jalur Pantura di wilayah Jawa Timur, ia melanjutkan, juga mengalami kerusakan yang sama. Adapun mengenai jumlah lubangnya, Basuki melakukan pengecekan langsung bersamaan dengan kunjungan ke Ngawi. Untuk kondisi di wilayah Ngawi yang dilalui, ia menyatakan tidak separah di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Gatot Sulistyo Hadi menjelaskan, sebagian jalan nasional di wilayahnya juga rawan longsor. Kondisi itu seperti yang terjadi di wilayah Trenggalek dan Pacitan. "Karena daerah patahan bumi. Setiap musim hujan selalu terjadi retakan," kata dia di sela kunjungan Basuki.
Gatot menyatakan fenomena itu telah diteliti Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Namun, hingga kini, pihaknya belum mendapatkan hasil kajian ilmiahnya secara rinci. Kendati demikian, koordinasi dengan Kementerian PUPR terus dijalankan pemerintah kabupaten setempat.
"Pemerintah Trenggalek sudah menangani jalan nasional tersebut dengan melibatkan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO