TEMPO.CO, Jakarta - Dalam survei-survei awal seusai debat pertama yang diselenggarakan KPU (Komisi Pemilihan Umum), elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni atau Agus-Sylvi menunjukkan tren yang baik. Itu diakui analis politik dari UI (Universitas Indonesia) Donny Gahral Adiansyah. "Tapi blunder demi blunder dibuat lingkungan pasangan calon ini," katanya, sembari mengatakan yang dimaksudnya blunder kerabat di media sosial.
Baca juga:
Agus di Urutan Buncit Hasil Hitung Cepat, Jusuf Kalla: Dia Masih Muda
Diserang Antasari, SBY: Nasib Agus seperti Saya
Donny menyebutkan, cuitan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menurutnya bisa menciptakan antipati di kalangan pemilih Agus-Sylvi. "Playing victim justru kontraproduktif. Masyarakat ibukota rasional dan mampu membedakan mana yang palsu dan mana yang tulus," kata Donny.
Menurutnya, reaksi SBY terhadap Antasari Azhar dengan menuding pemerintah ikut bermain justru menciptakan persepsi pemimpin lemah dan tukang mengeluh, mau tidak mau berimbas pula pada pasangan calon yang diusungnya. tentu saja dalam hal ini Agus-Sylvi. "Berbeda dengan strategi Anies yang tak pernah menyerang pemerintah," katanya.
Baca pula:
Hasil Exit Poll PKS: Anies-Sandi Unggul, Agus-Sylvi Nomor Buncit
Pilkada DKI, Mengapa Agus-Sylvi Lemah?Begini Jawab Pakar
Dan, pendapat lainnya Donny, masyarakat menilai Agus hanya cakap di retorika namun masih lemah di detil.
Ia juga melihat perolehan suara Agus-Sylvi berdasarkan quick count turun sangat drastis. Selain hal-hal yang disebutkan tadi, faktor lainnya efek dari gempuran terhadap calon wakil gubernurnya (Sylviana Murni). “Exposure negatif tentang kerabatnya juga punya pengaruh,” kata Donny.
S. DIAN ANDRYANTO