INFO NASIONAL - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menyelesaikan sejumlah kegiatan akhir menjelang peluncuran Satelit Telkom 3S yang rencananya akan dilakukan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39. Di antara bagian akhir dari persiapan peluncuran ini adalah general rehearsal dan lunch readiness review.
Menurut Direktur Network, IT and Solution Telkom Abdus Somad Arief, general rehearsal menjadi bagian terpenting yang harus dilewati sebagai pengecekan akhir terhadap seluruh kondisi teknis satelit sebelum diluncurkan. Pengecekan dilakukan dengan pengetesan sesuai check list yang telah disiapkan. Check list ini untuk memastikan bahwa spesifikasi teknis dan fungsi-fungsi seluruh bagian satelit berada dalam kondisi baik dan dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sedangkan launch readiness review (LRR) merupakan pengecekan dan pengetesan seluruh elemen dan perangkat pendukung peluncuran, mulai kondisi roket sebagai launch vehicle yang siap meluncur hingga perangkat pendukung lainnya di area peluncuran.
“Syukur alhamdulillah, kedua tahapan akhir yang sangat krusial telah terlewati. Hasil pengetesan semua item teknis launch vehicle dalam kondisi on track dan hijau. Tidak ada kondisi yang mempengaruhi jadwal peluncuran dan telah diambil keputusan untuk go ahead sesuai jadwal,” ucap Abdus Somad Arief, yang saat ini berada di Guiana Space Center, Kourou Frech Guiana, setelah mengikuti LRR meeting dengan sejumlah personel penanggung jawab peluncuran dari Thales Alinea Space, produsen pembuat Satelit Telkom 3S, dan Ariane Space, perusahaan peluncur satelit.
Dalam kesempatan itu, ASA, sapaan akrab Abdus Somad Arief, yang didampingi tim teknis dari Telkom, diberi kesempatan untuk membubuhkan tanda tangannya di atas fairing (tempat satelit) sebelum diletakkan di ujung roket peluncur. Prosesi ini biasa dilakuan menyambut hari peluncuran satelit yang menandakan satelit beserta roket peluncurnya telah siap diluncurkan.
“Kami sangat berharap doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada agar Satelit Telkom 3S dapat diluncurkan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, hingga pada akhirnya berada di orbit di atas Indonesia, dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk memberikan layanan telekomunikasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata ASA. (*)
Baca Juga: