TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung memiliki tradisi memberikan jabatan pemimpin ke hakim agung yang terpilih hingga pensiun. Hal ini menjadi faktor menguntungkan bagi Ketua MA saat ini, Hatta Ali, untuk kembali terpilih karena masa tugasnya baru akan berakhir pada 2020. Namun sejumlah hakim agung disebut-sebut sebagai calon pesaing Hatta Ali dalam pemilihan kali ini.
Baca juga:
Jabatan Gubernur DKI: Ini Gaji, Fasilitas, dan Tantangannya
Mahkamah Agung Menjelang Pemilihan Ketua, Ini Evaluasinya
Syarifuddin
Pria kelahiran Baturaja, 17 Oktober 1954 ini, menjabat Wakil Ketua MA Bidang Yudisial sejak Mei 2016. Doktor hukum di Universitas Parahyangan ini memiliki banyak pengalaman di bidang pengawasan dunia peradilan. Dia pernah menjadi Kepala Badan Pengawasan MA dan ketika menjadi hakim agung, menjabat Ketua Muda Kamar Pengawasan.
Artidjo Alkostar
Ketua Muda Kamar Pidana ini terkenal sebagai hakim pemberi vonis berat kepada terpidana kasus korupsi. Namun mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta ini akan pensiun pada Mei 2019 atau setahun lebih cepat dari Hatta Ali.
Suhadi
Juru bicara Mahkamah Agung ini terpilih sebagai Ketua Ikatan Hakim Indonesia periode 2016-2019. Pria kelahiran Sumbawa Besar, 19 September 1953 ini, dinilai memiliki hubungan dekat dengan para hakim di bawah MA. Dia juga merupakan eksekutor kebijakan keterbukaan informasi, yaitu publikasi putusan, yang diterapkan sejak 2012.
Andi Samsan Nganro
Rekan satu angkatan Suhadi ini sebelumnya kalah dalam pemungutan suara melawan Syarifuddin untuk jabatan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial. Pria kelahiran Sengkang, 2 Januari 1953 ini, bersama Suhadi juga tercatat sebagai hakim yang mengabulkan peninjauan kembali buron kasus korupsi Sudjiono Timan pada Juli 2013.
FRANSISCO ROSARIANS