Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PROFIL Marco Kartodikromo, Jurnalis Pergerakan Era Kolonial  

image-gnews
Marco Kartodikromo. wikipedia.org
Marco Kartodikromo. wikipedia.org
Iklan

Selama di Semarang Marco tidak pernah menjadi anggota Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) sebagai embrio organisasi partai komunis Indonesia (PKI). Ia melontarkan suara yang militan, tetapi militansinya itu tidak datang dari keyakinan ideologis sebagai seorang komunis melainkan dari keinginannya mengatakan apa yang mau katakan, tanpa menyembunyikan sesuatu dalam pikiranya.

“Ia seorang satria dan terus mencoba mempertahankanya, dalam upaya ini ia dekat dengan Semaoen sedekat dengan Soewardi, orang yang barangkali paling mengerti dirinya,” kata Takhashi Siarishi, peneliti radikalisasi rakyat Jawa di era kolonial.

Bukti ide dan gerakan Marco tak terait dengan komunis bisa dilihat dari tulisan Takhashi Siarishi yang menyebutkan pertentangan Sneevlit di Moskow sebagai wakil dari komintern (Komunis Internasional) berbeda perspektif antara kelompok pergerakan yang tergabung dalam SI dan menimbulkan perpecahan serius.

Indikasi perpecahan ini mulai kelihatan sejak konggres kedua central SI di Jakarta 27 Oktober 1917, yaitu adanya perbedan tentang upaya perubahan masyarakat Hindia yang diwakili oleh Semaoen dari SI revolusioner dan Abdoel Moeis SI garis Islam.

Kondisi ini terus berlangsung bersamaan kebebasan Marco dari penjara bulan Oktober 1920,
saat konggres ketiga SI di Yogyakarta antara Darsono dengan Tjokro Aminoto.

Oleh karena kecemasan atas konflik yang terjadi, Marco meninggalkan Semarang bergabung dengan faksi CSI Yogyakarta, dan tampil sebagai wakil sekretaris CSI dan dan redaktur organ CSI yang baru,
Pembrita CSI pada Desember 1920. “Pada saat itu Mas Marco dengan kelompok pemimpin CSI menyerang kaum komunis, bersama Facrudin ia menyebarkan brosur yang berjudul Pan Islamisme dan mengkritik komunis karena telah mengahancurkan Pergerakan Persatoan Islam,” kata Soe Hog Gie dalam buku Di Bawah Lentera Merah.

Namun seiring dengan perjalananya dalam CSI di Yogyakarta banyak orang yang tidak seiring dengan gagasanya akhirnya Mas Marco menarik diri dari pergerakan. Mas Marco mundur dari komisaris SI saat pergerakan mulai mengalami keretakan oleh banyaknya faksi.

Dunia pergerakan yang selama ini dibangun atas kesadaran dan persoalan yang sama terciderai oleh perpecahan kelompok, dalam pernyataanya Marco mengungkapkan kesendirian untuk memikul beban bersama.

“Saya tidak lagi punya teman yang mau memikul bersama, perasaan yang sama, tujuan yang sama, dan sebagainya dengan saya dari dunia yang sudah ternoda ini,” kata Marco dalam sebuah tulisanya di majalah Hidoep nomor 5 pada bulan Juli hingga November 1924.

Di tengah perjalanan Marco melihat pergerakan yang kian kacau, rasa frustasi yang dialami sebagai “satria” telah mengubah sikapnya untuk pergi menyendiri di Salatiga sebagai “pandito ratu” dengan rencana menulis babad tanah Jawa.

EDI FAISOL 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

31 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

31 Desember 2023

Google Indonesia menggelar kegiatan Year In Search 2023 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Inilah 10 Tokoh yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia pada 2023

YouTuber Nadia Fairuz Omara menempati posisi pertama tokoh yang banyak dicari di Google Indonesia sepanjang 2023.


Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

21 November 2023

Sejumlah orang dari berbagai latar belakang mendeklarasikan gerakan masyarakat untuk mengawasi Pemilu 2024. Gerakan yang dinamai JagaPemilu itu diumumkan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 November 2023. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ratusan Tokoh Deklarasikan Gerakan Masyarakat untuk Kawal Pemilu 2024: Dari Goenawan Mohamad hingga Ketua BEM UI

Gerakan tersebut diawali dari kepedulian sekelompok orang yang tidak berpartai dan independen terhadap perhelatan Pemilu 2024.


Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

11 Mei 2023

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi  memberikan keterangannya setelah melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 8 November 2022. Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Musra Relawan Jokowi Akan Dihadiri Peserta dari Sabang - Merauke, Undang Tokoh & Pejabat

Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menuturkan para relawan Joko Widodo alias relawan Jokowi akan hadir di Istora Senayan.


10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

13 Februari 2023

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
10 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional, Salah Satunya Jadi Bapak Film Indonesia

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yang beberapa tokohnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.


Lima Tokoh Tempo 2022

28 Desember 2022

Lima Tokoh Tempo 2022

Kami memilih lima pendamping korban kekerasan seksual-satu tema yang makin marak belakangan ini-sebagai Tokoh Tempo 2022.


Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

25 Desember 2022

Majalah Tempo memilih lima nama pendamping korban kekerasan seksual sebagai Tokoh Tempo 2022. Mereka konsisten dan gigih meski tak ada kamera yang menyorot apa yang mereka lakukan. . Siapa saja mereka?
Tokoh Tempo 2022 Lima Perempuan Pemberani

Siapa saja lima perempuan Tokoh Tempo 2022?


Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

14 November 2022

BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
Kumpulan Kata-kata Bijak Populer untuk Motivasi Hidup dari Tokoh dan Film

Berikut kumpulan kata-kata bijak dari tokoh dan film untuk motivasi hiudp Anda lebih baik


Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

13 Oktober 2022

Warga menaburkan bunga di atas makam keluarganya saat berziarah di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Senin 2 Mei 2022. Pada hari pertama Lebaran, TPU tersebut ramai peziarah untuk mendoakan sanak keluarga dan kerabat yang sudah wafat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Anies Baswedan Dirikan Galeri 15 Tokoh di TPU Karet Bivak, Ada Fatmawati dan Mohammad Natsir

Anies Baswedan mendirikan galeri berisi informasi digital 15 tokoh bangsa yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.


Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

11 Oktober 2022

Ridwan Saidi saat melakukan Orasi Budaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22 Mei 2015. Dalam orasinya, Budayawann Betawi tersebut mengkritisi kekisruhan antara Menpora dengan PSSI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Sarankan Heru Budi Hartono Komunikasi dengan Tokoh Betawi

Budayawan Betawi Ridwan Saidi dan anggota DPD asal Jakarta Sylviana Murni tidak memasalahkan Heru Budi Hartono jadi Pj Gubernur DKI Jakarta.