Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al-Munawar, Wisata Religi Pertama di Palembang

image-gnews
Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane meresmikan kampung Al Munawar sebagai kampung religi pertama. TEMPO/Parliza Hendrawan
Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane meresmikan kampung Al Munawar sebagai kampung religi pertama. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Destinasi wisata di Palembang, Sumatera Selatan terus berkembang. Kali ini, diresmikan kampung Al-munawar sebagai kampung religi. Sabtu, 11 Februari 2017, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meresmikan tujuan wisata yang berlokasi di kawasan 13 Ulu. "Mari kita jaga kampung ini, dan yakinlah semakin lama akan makin bagus," kata Alex.

Melalui peresmian ini, Gubernur Alex Noerdin mengimbau kepada seluruh masyarakat sekitar agar terus bersama-sama menjaga dan melestarikan kampung Al-Munawar. Menurutnya, selain kebersihan, hal lain yang sangat penting dan harus di jaga bersama adalah keamanan. Sebab, kampung ini sangat luar biasa karena di seluruh indonesia tidak ada yang seperti ini, mulai dari hulu dan sepanjang sungai Musi bergulir keberagaman.

Baca juga:
Rumah Digeledah Kasus Duit GNPF MUI, Ustad Adnin: Anak Syok
SBY Bernyanyi: Tuhan Kirimkan Aku, Gubernur Baik Hati

Hadir dalam peresmian ini, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane, Wali Kota Palembang Harnojoyo, Ketua TP-PKK Provinsi Sumsel Hj. Eliza Alex, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel Irene Camelyn, serta tokoh masyarakat Kampung Al-Munawar, dan hadir juga para mahasiswa dari Universitas Malaya.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof. I Gede Pitane mengatakan, ketika membangun suatu kampung menjadi sebuah atraksi wisata yang harus diperhatikan yakni jangan pernah mendikotomikan (menganggap tidak sejalan) antara pariwisata dengan unsur lain apapun juga.

Menurut dia, masyarakat harus mengubah cara fikir bahwa antara pariwisata dengan unsur lainnya selalu bisa berdampingan. Seperti antar pariwisata dan budaya bisa berdampingan bersama-sama, begitu juga antara pariwisata dan kegiatan religi bisa berjalan seiring.

I Gede Pitane menegaskan, suatu tempat wisata jika semakin dikunjungi tentu akan semakin dilestarikan, termasuk juga Kampung Al-Munawar setelah diresmikan. "Saya berjanji dan siap mempromosikan kampung ini ke pasar luar negeri, bahkan akan segera digarap film pendek yang salah satu isinya adalah  kampung Al-Munawar untuk nantinya dipromosikan di berbagai negar," tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara, tokoh masyarakat kampung Al- Munawar, M Syarif mengungkapkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kota Palembang yang dalam satu tahun ini telah melakukan banyak pembangunan fisik di kampung Al-Munawar.


Simak juga:
Rekening Dipinjam GNPF-MUI, Ustad Adnin: Dasarnya Pertemanan
Ketua PBNU Tahu Siapa Penggerak dan Tujuan Aksi 112

Menurut M Syarif, Masyarakat Al-Munawar sangat ramah dan terbuka dengan wisatawan yang datang. "Masyarakat kampung Al-Munawar sangat senang hati dan terbuka dijadikannya kampung ini sebagai salah satu destinasi wisata Provinsi Sumsel," ungkapnya.

Untuk diketahui, Kampung Arab Al-Munawar hingga kini tetap terjaga kelestariannya meskipun sudah berusia ratusan tahun, yakni ketika pertama kali dibangun oleh Syed Abdurrahman bin Muhammad Al Munawar (keturunan Yaman yang menikah dengan putri Sultan, yakni Masayu Bariyah).

Kampung Al munawar merupakan permukiman Arab pertama di Palembang, dan terletak di tepian Sungai Musi. Asal mula nama dari kampung Al-Munawar adalah nama yang di ambil dari seorang tokoh yang di hormati warga setempat yakni Habib Abdurrahman Al Munawar. Ia adalah salah satu tokoh yang menyebarkan agama Islam di masa awal masuknya Islam ke Palembang.

PARLIZA HENDRAWAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

23 hari lalu

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 30 Maret 2021. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Palembang memberlakukan pengurangan jadwal perjalanan LRT yang semula sebanyak 88 perjalanan menjadi 22 perjalanan mulai 1 April mendatang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Pengelola Jakabaring Sport City, Palembang, menyiapkan wahana permainan anak menyambut libur sekolah akhir tahun. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.


Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Boekit Gandus, Palembang dikenal sebagai lokasi trekking dan sepeda. (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.


Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.


Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel melakukan penyemprotan ekoenzim untuk mengatasi ISPU, Senin, 30 Oktober 2023. (ANTARA/M Imam Pramana)
Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.


Kampung Selarai Indah, Tempat Healing di Musi Banyuasin yang Dulunya Lahan Tidur

25 November 2022

Objek wisata berbasis alam pedesaan di Kampung Selarai Indah Sekayu, Musi Banyuasin. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Kampung Selarai Indah, Tempat Healing di Musi Banyuasin yang Dulunya Lahan Tidur

Kampung Selarai Indah bisa menjadi pilihan destinasi wisata saat berada di ibu kota Musi Banyuasin.


Indahnya Desa Wisata Tebat Lereh di Pagaralam yang Digagas Para Remaja

15 September 2022

Selain budaya, panorama area perbukitan dan agrowisata menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Tebat Lereh di Pagar Alam yang berhasil masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Sumatra Selatan. Dok.Kemenparekraf
Indahnya Desa Wisata Tebat Lereh di Pagaralam yang Digagas Para Remaja

Desa wisata Tebat Lereh memiliki objek wisata mulai dari wisata alam sampai wisata budaya serta kuliner yang digagas oleh para remaja desa.


Polisi Tahan Anggota DPRD Palembang Tersangka Penganiayaan

25 Agustus 2022

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Tahan Anggota DPRD Palembang Tersangka Penganiayaan

Syukri Zen dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.


Jadi Tersangka Penganiayaan, Anggota DPRD Palembang Diancam 5 Tahun Penjara

25 Agustus 2022

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Jadi Tersangka Penganiayaan, Anggota DPRD Palembang Diancam 5 Tahun Penjara

Tindak penganiayaan yang dilakukan tersangka MZ terekam video amatir berdurasi 15 detik dari seorang warga yang juga sedang mengantre BBM.