TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Hanura DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Nurdin Tampubolon mengatakan, pihaknya menyayangkan sikap Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim yang membentak anggota Komisi Energi dari Hanura Mukhtar Tompo dalam rapat kerja, kemarin, Kamis 9 Februari 2017.
"Kami Fraksi Hanura tidak dapat menerima tindakan Chappy Hakim," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017.
Baca juga:
Anggota DPR Mengaku Dibentak Bos Freeport, Begini Ceritanya
Chappy Hakim Minta Maaf dan Bantah Pukul Anggota DPR
Nurdin menjelaskan pihaknya akan mengadu pada pimpinan DPR karena Chappy dianggap menciderai institusi DPR. Menurut dia, hal ini diperlukan agar tidak menjadi preseden buruk ke depannya yang dapat mengganggu fungsi pengawasan DPR. "Jadi ini masalah keparlemenan, kami akan usul ke pimpinan DPR agar hal ini diproses masalah hukumnya gimana," ujarnya.
Sementara itu, anggota fraksi Hanura lainnya Fauzih Amro mengatakan, masalah ini bukan soal Mukhtar pribadi. Melainkan masalah parlemen secara keseluruhan. "Kami ada hak imunitas yang diatur dalam UU MD3. Mitra tidak boleh mengancam dan mengintimidasi," ujarnya.
Baca pula:
Dua Ini Penyebab Chappy Hakim Kesal dan Bentak Anggota DPR
Bentak Anggota DPR, Chappy Hakim Disebut Barbar
Dalam rapat tertutup antara Komisi Energi dengan beberapa perusahaan tambang kemarin, Chappy diduga membentak Mukhtar setelah rapat usai. Mukhtar bercerita, dirinya dibentak dan ditunjuk-tunjuk saat ia mengajak Chappy bersalaman. "Mana kau! Jangan macem-macem! siapa yang gak konsisten," kata Mukhtar menirukan ucapan Chappy.
Menurut Chappy hal ini berawal dari pernyataannya yang meminta Freeport konsisten terkait kewajiban membangun smelter sesuai Undang-Undang nomor 4 tahun 2009. Ia berujar, dalam rapat terakhir dengan Freeport, Komisi Energi telah menyatakan bahwa komitmen Freeport soal pembangunan smelter tidak benar.
Mukhtar mengaku belum mendapatkan permintaan maaf dari Chappy secara pribadi. Chappy, kata dia, hanya meminta maaf lewat media.
AHMAD FAIZ
Simak:
Klaten Connection, Pukat UGM: Ada Kekuatan Lebih Besar
Tiga Nama Diusulkan Dirut Pertamina, Rini: Belum Diputuskan