TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya bencana longsor di Desa Songan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis malam, 9 Februari 2017. “Longsor menimbun 5 rumah dan menyebabkan 7 orang meninggal,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tempo pada Jumat, 10 Februari 2017.
Menurut Sutopo, longsor juga menyebabkan 2 penduduk setempat mengalami luka berat dan 2 orang luka ringan. Korban meninggal adalah Jro Balian Resmi, 33 tahun, Jro Balian Kadek Sriasih (7), Komang Agus Putra Santi (1), I Gede Sentana (40), Luh Bunga (40), Kadek (20), dan Ni Lu Susun (40).
Sedangkan korban luka berat bernama Budi (17) dan Komang (14) dirawat di RS Bangli, Bali. Sementara dua korban luka ringan yakni Kadek Ardi (9) dan Jro Alep (30) dirawat di rumah.
Akibat bencana itu, 4 rumah penduduk Desa Songan rusak berat tertimbun longsor. Sutopo mengatakan, saat ini tim gabungan dari Tim SAR, Badan Penangulangan Bencana Daerah, TNI, PMI, polisi, relawan, dan masyarakat bahu-membahu mengevakuasi puing-puing rumah. Sebelumnya mereka juga mengevakuasi korban yang tertimbun.
Sutopo menjelaskan, longsor itu diduga akibat hujan ekstrim yang kerap terjadi di Bali. Intensitas hujan meningkat mencapai 145 milimeter per hari di Karangasem pada Rabu lalu. BMKG Bali melaporkan bahwa ada tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan.
“Hal ini menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Barat yang bersifat basah,” ujar dia. “Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali.”
Diprediksikan hujan lebat akan terus mendera Bali hingga Sabtu, 11 Februari besok. Hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir dan puting beliung.
AVIT HIDAYAT