TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau mengirimkan 2 satuan setingkat kompi (SSK) atau 200 personel ke Jakarta. Mereka bakal melaksanakan tugas bawah kendali operasi (BKO) sesuai perintah Mabes Polri untuk pengamanan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo mengatakan, pengiriman personel ke Jakarta bisa saja berlebih dari 2 SSK sesuai dengan kebutuhan pusat.
"Pusat butuh 2 SSK, tapi bisa juga lebih disesuaikan dengan kebutuhan," kata Guntur, Kamis, 9 Februari 2017.
Mabes Polri memerintahkan sejumlah Polda mengirimkan personel untuk menambah kekuatan pengamanan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Jakarta menjadi salah satu daerah rawan konflik dalam melaksanakan pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak di Indonesia.
Baca:
Aksi 112, Ratusan Warga Surabaya Siap 'Geruduk' Jakarta
Jimly Asshiddiqie Sayangkan Ormas Mengalami Politisasi
Namun saat bersamaan, dua daerah di Riau seperti Kampar dan Pekanbaru turut melaksanakan pemilihan bupati dan wali kota, pada 15 Februari 2017 mendatang yang juga membutuhkan pengamanan.
Menanggapi hal ini, Guntur mengatakan pengiriman pasukan ke Jakarta tidak mengurangi kekuatan pengamanan di Kampar dan Pekanbaru. Pengiriman pasukan ke Jakarta sudah melalui perhitungan yang matang. Guntur menilai pengamanan di dua daerah itu tidak begitu mengkhawatirkan lantaran sejauh ini pelaksanaan proses Pilkada berlangsung aman dan kondusif.
"Sejauh ini Kampar dan Pekanbaru masih kondusif," tuturnya.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2017-2022 akan dilakukan pada Rabu 15 Februari 2017. Polda Metro Jaya telah menerima informasi tentang pengumpulan massa atau unjuk rasa pada 11, 12, dan 15 Februari 2017 di Jakarta Pusat.
"Dari surat pemberitahuan yang kami dapatkan, unjuk rasa pada 11 Februari 2017," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2017.
Iriawan menjelaskan bahwa massa yang akan berunjuk rasa berkumpul di Masjid Istiqlal untuk melakukan salat Subuh berjamaah pada Sabtu, 11 Februari 2017.
Kemudian mereka berjalan kaki ke Lapangan Monas, terus ke Bundaran Hotel Indonesia, melalui Jalan MH Thamrin. Dari Bunderan HI mereka kembali lagi ke Lapangan Monas. Setelah itu membubarkan diri.
RIYAN NOFITRA
Baca: Soal Ahok, Fadli Zon: Jangan Sampai Mendagri Berpihak