TEMPO.CO, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau bersama Kementerian Lingkungan Hidup merevitalisasi fungsi kawasan koservasi Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Tim revitalisasi TNTN telah mengindentifikasi dan menginventarisir taman nasional yang terletak di tiga kabupaten itu.
Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengatakan penegakan hukum menjadi salah satu program utama pemulihan taman nasional dari aktifitas ilegal yang marak di kawasan itu. "Ada prioritas pekerjaan yang dilakukan oleh tim dengan melibatkan pemerintah provinsi, TNI, Polri dan stake holder lainya," kata Bambang, Kamis, 8 Februari 2017. Data-data yang dikumpulkan akan dapat dijadikan pelaksanaan penegakan hukum.
Baca: Taman Nasional Tesso Nilo Terbakar
Bambang meyakini TNTN dapat dipulihkan kembali sesuai fungsinya sebagai taman nasional. Dia berharap, upaya pemulihan itu turut mencegah kebakaran hutan serta pembalakan liar yang merusak keutuhan hutan alam, dan memenuhi hak-hak konstitusional masyarakat untuk kesejahteraan. "Memulihkan fungsi taman nasional dari pengerusakan yang lebih besar dan mewujudkan kepastian usaha yang berbasis hutan-lahan termasuk harmonisasi hubungan usaha besar dan kecil."
Baca juga: Luas Taman Nasional Tesso Nilo Tersisa 23 Ribu ...
Gubernur Riau Arsyadliandi Rachman mendukung upaya revitalisasi Taman Nasional Tesso Nilo. Ia meminta tim dari daerah dapat bekerja sama agar Taman Nasional Tesso Nilo dapat dikembalikan sebagai funsinya sebagai hutan lindung. "Kami bersama-sama stakeholder terkait akan siap mendukung penuh tim Revitalisasi TNTN."
Luas Taman Nasional Tesso Nilo 81,793 hektare berada di tiga kabupaten Pelalawan, Kampar, dan Indragiri Hulu. Penghuninya berbagai jenis satwa langka yang saat ini berada dalam ancaman karena aktfitas perambahan dan alih fungsi hutan menajdi kebun sawit. Secara ekosistem TNTN dikelilingi hutan produksi, dan di daerah itu masih terjadi persoalan perambahan, kebakaran lahan, pembukaan lahan perkebunan sawit dan pemukiman.
Penghubung tim revitalisasi TNTN, Hariadi Kartodiharjo mengatakan luas kawasan ekosistem Tesso Nilo mencapai 916.343 hektare. Seluas 44,544 hektare atau 54 persen di antaranya telah dirambah.
Di TNTN terdapat 13 hutan tanam industri milik perusahaan seluas 750.000 hektare. Sembilan perusahaan mengklaim lahan dan 11 Hak Guna Usaha perusahaan seluas 70.193, 15.808 atau 23 persen. "Di dalam kawasan hutan terdapat pemukiman yang terdiri dari 23 desa, dan 4 desa berbatasan langsung."
RIYAN NOFITRA