Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Tahun Dibelenggu, Penderita Sakit Jiwa Ini Akhirnya Bebas  

image-gnews
Rantai dan gembok yang selama empat tahun membelenggu kaki Handoko, 30 tahun, seorang penderita gangguan jiwa sedang dilepas di Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, 7 Februari 2017. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Rantai dan gembok yang selama empat tahun membelenggu kaki Handoko, 30 tahun, seorang penderita gangguan jiwa sedang dilepas di Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, 7 Februari 2017. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Madiun - Handoko, 30 tahun, seorang penderita gangguan jiwa yang tinggal di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terbebas dari belenggu. Rantai dan gembok yang selama ini melingkar di kakinya akhirnya dilepas. Pemuda ini dinyatakan sembuh dari penyakit kejiwaan.

Setelah terbebas dari belenggu, ia masih banyak diam. Pandangannya kosong meski ada beberapa orang duduk mengelilinginya. Ketika ditanya tentang pelepasan belenggu, Handoko menjawab singkat. "Rasanya enteng," kata Handoko setelah petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibantu warga melepas belenggu tersebut, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca pula:
Di Jakarta, Penderita Gangguan Jiwa Meningkat Pesat
Begini Awal Penyakit 'Manusia Kayu' yang Diderita Sulami

Handoko dibelenggu sejak empat tahun terakhir. Ia kerap marah dan bertindak kasar kepada anggota keluarganya. Hartono, kakak kandung Handoko, mengatakan kedua orang tuanya sering dipukul dan dicekik tanpa jelas sebabnya. Selain itu, seorang tetangga pernah menerima perlakukan kasar bungsu dari tujuh bersaudara ini.

Menurut Hartono, keanehan pada adiknya muncul sepuluh tahun lalu. Kala itu, pemuda ini lebih banyak diam dan mengurung diri dalam kamar. Setiap kali ditanya anggota keluarga, dia tidak pernah menjawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak keluarga berspekulasi tentang penyebab keanehan Handoko. Hartono menilai, perubahan itu diduga akibat depresi setelah handphone-nya rusak dan orang tuanya tidak bisa membelikan lagi. "Dulunya selalu ceria, tapi setelah itu dia berubah," ujar Hartono kepada Tempo, Selasa 7 Februari 2017.

Karena itu, Handoko mulai diperiksakan ke petugas medis di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) hingga rumah sakit jiwa. Namun, Hartono melanjutkan, usaha itu tidak membuahkan hasil maksimal. Handoko sering melarikan diri ketika dikarantina di Rumah Sakit Jiwa Surakarta, Jawa Tengah, ataupun Surabaya. "Pulang sendiri ke rumah," ujar dia.

Sujarwo, Koordinator Kesehatan Jiwa Puskesmas Wonoasri mengatakan, setelah dibebaskan dari belenggu, pihak keluarga diharapkan rutin memberikan obat kepada Handoko. Obat itu diberikan secara gratis lantaran pemuda itu tercatat sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. "Kami dan TKSK juga akan rutin memantaunya," kata Sujarwo.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.


Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.


Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

12 Desember 2023

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

Kemenko PMK menyebut isu-isu terkait kesehatan jiwa seharusnya menjadi salah satu isu sentral seperti halnya stunting karena berhubungan dengan SDM.