TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kepolisian Sektor Bantul Komisaris Paimun mengatakan pihaknya mengantongi identitas pengoplos dan penjual minuman keras yang menewaskan tiga warga Bantul. Pengoplos dan penjualnya sedang dikejar untuk dimintai keterangan dan ditangkap.
"Polisi masih menyelidiki termasuk kronologi mereka minum," kata Paimun, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca juga: 3 Warga Bantul Tewas Akibat Minuman Keras Oplosan
Tiga orang tewas setelah pesta minuman keras oplosan di Bantul. Mereka adalah Sudarisman, 50 tahun, dan Wahyu Defri Cahyu, 21 tahun. Keduanya adalah warga Kurahan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.
Satu lagi korban tewas akibat minuman itu adalah Muhdiyanto, warga Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Sedangkan satu orang masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Bantul.
Menurut Paimun, biasanya para peminum mengoplos alkohol atau ciu dengan minuman suplemen bahkan sampai mencampur dengan obat nyamuk. Hingga saat ini kandungan minuman yang menewaskan tiga orang itu sedang diselidiki oleh polisi.
Paimun mengatakan kemungkinan ada korban lain yang juga ikut pesta minuman keras itu. Namun, baru dari dua rumah sakit yang memberikan data kematian diduga akibat minuman keras oplosan. Kemungkinan juga dari wilayah selain Kecamatan Bantul.
Sudarisman tewas, Selasa dinihari, 7 Februari, di Rumah Sakit Umum Daerah Panembangan Senopati, Bantul. Sedangkan Wahyu Defri Cahya meninggal sekitar pukul 09.00 WIB, dan Mudiyanto meregang nyawa sehari sebelumnya, Senin malam, 6 Februari 2017. Wahyu dan Mudiyanto mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Bantul.
Diduga, mereka membeli minuman keras dalam kemasan plastik bening yang warna oplosannya kekuningan. Orang Bantul biasa menyebut minuman itu dengan AL. AL didapatkan dari sebuah rumah tingkat di Melikan Lor, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.
MUH SYAIFULLAH