TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan peta politik dunia saat ini tidak jelas. Karena itu, pemerintah terus melakukan konsolidasi agar Indonesia tidak terbawa arus politik global. "Masyarakat harus sadar terhadap permainan politik luar yang petanya sudah tidak jelas sekarang ini, mana yang kapitalistis, mana yang komunis, dan sebagainya," kata Kalla, seperti ditirukan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Selasa, 7 Februari 2017, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Pengurus Pusat Muhammadiyah menemui Wakil Presiden untuk menutup sidang Tanwir Muhammadiyah di Ambon, 26 Februari mendatang. Dalam pertemuan itu, Kalla mengungkapkan beberapa hal.
Baca:
Perkenalkan, Hakim yang Batalkan Keppres Antimuslim Trump
Iran Terapkan Hukuman Mata Ganti Mata untuk Wanita Ini
Kalla berujar, pemerintah akan terus berkonsolidasi agar Indonesia menjadi negara yang kuat dan berdaulat serta tidak terbawa arus politik global. Ini diperankan Indonesia dengan tetap mengambil sikap politik bebas aktif di kancah global.
Baca juga: Politikus India Gencar Kampanye Usir Pengungsi Rohingya
Kalla, ujar Haedar, meminta Muhammadiyah berperan mengatasi persoalan-persoalan bangsa, baik antarkomponen masyarakat maupun antarpejabat pemerintah. "Agar ini tidak menjadi celah untuk pelemahan bangsa kita," tutur Kalla.
Kalla berharap Muhammadiyah sebagai salah satu kekuatan masyarakat keagamaan menjadi pilar yang strategis untuk pemberdayaan ekonomi dan penguatan integrasi nasional serta pilar pembangunan bangsa dan negara bersama pemerintah.
AMIRULLAH SUHADA