TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf meminta masyarakat dan semua pihak tetap tenang dalam situasi kegaduhan pilkada di DKI Jakarta.
"Kami sangat berharap ini bisa segera diakhiri dan masyarakat tetap kondusif," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, di ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Senin, 6 Februari 2017.
Menurut dia, kegaduhan tersebut sudah terlalu banyak menguras energi keluarga besar NU. Muncul argumen dan perdebatan. "Pernyataan-pernyataan juga sudah disampaikan. Kini saatnya memberikan kesempatan semua pihak untuk berpikir jernih," tutur Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Baca juga:
Kasus Aniaya Asisten Jupe, Nikita Mirzani Mangkir Lagi
Pesan Tebuireng: NKRI dan Islam Tak Perlu Dipertentangkan
Kisruh Ma`ruf-Ahok Selesai, Warga NU Diminta Tak Ikut Aksi
Gus Ipul berharap NU tidak sampai terseret pada pusaran politik. Menurut dia, semestinya urusan politik diserahkan kepada partai pendukung untuk menyelesaikan proses pilkada dengan baik.
"Kita semua keluarga besar NU memberikan dukungan untuk menciptakan suasana yang kondusif. Rais Aam telah memaafkan dan meminta semua elemen NU untuk tenang," tutur mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Rais Aam yang dimaksud adalah Ma'ruf Amin. Menurut Gus Ipul, ketika Rais Aam telah memaafkan, warga NU tinggal mengikuti. Khususnya, Gus Ipul melanjutkan, Gerakan Pemuda Ansor disarankan tidak perlu melakukan demonstrasi atau hal-hal lain sehingga ditafsirkan terseret dalam arus serta menjauh dari kekuatan pemersatu bangsa atau ummatan wasathan.
"Dalam situasi seperti ini GP Ansor Jakarta juga tidak perlu menginisiasi atau melakukan unjuk rasa," kata mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode tersebut.
ANTARA